TOLITOLI– PT Sulteng Mineral Sejahtera (SMS) menggelar pertemuan sekaligus sosialisasi bersama Mitra Koperasi Binaan di Desa Oyom, Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah pada Ahad (3/3/2024).
Sekira 400 orang dari anggota koperasi binaan menghadiri kegiatan tersebut yang disaksikan langsung oleh Camat Lampasio Moh Yasin, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Arham AR dan perangkat desa serta sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh adat setempat.
Direktur Utama PT SMS, Akhmad Sumarling dalam sambutannya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat dan pemerintah setempat yang mendukung penuh tambang rakyat di Desa Oyom.
“Apa yang kita cita-citakan ini hampir tiga tahun, kita bukan sekadar berusaha, tapi sampai hari ini, kita akan menikmati hasilnya, InsyaAllah. Saya adalah bagian dari keluarga besar yang ada disini,” ujar Akhmad Sumarling disambut riuh tepuk tangan meriah dari warga yang hadir.
Pertemuan malam tersebut kata Akhmad Sumarling merupakan suatu bentuk kesolidan dan pendirian antara PT SMS dan mitra koperasi binaan yang selama ini telah terjalin dengan baik sebelumnya.
Dia mengungkapkan bahwa Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura telah berkomitmen agar sumber daya yang dikelola bermanfaat untuk masyarakat di Desa Oyom.
“Permohonan kita sudah lengkap secara aturan sistem sudah siap, persyaratan telah siap,” ungkapnya.
Rencananya dalam waktu dekat ini PT SMS bertemu langsung dengan pihak ESDM Sulteng terkait otorisasi, sehingga izin yang dikeluarkan oleh pemerintah segera diterbitkan.
“Tetapi perlu diingat dengan terbitnya Izin Pertambangan Rakyat (IPR) kita belum serta-merta bekerja karena berdasarkan aturan bahwa lokasi yang akan dijadikan tempat bekerja itu masuk dalam wilayah hutan lindung tetapi proses pengurusannya sudah tidak sesusah untuk mengurusi IPR, kita meminta kepada pemerintah untuk mengelola 10 hektare lahan perkoperasi,” jelas Akhmad Sumarling.
Apabila ESDM telah mengotorisasi ungkap Akhmad Sumarling, nantinya pada Maret 2024 ini pihaknya segera memulai maintenance jalan sekaligus mewajibkan 22 koperasi mendirikan posko di lokasi.
Meski demikian dalam perjalanan pengurusan izin tambang tersebut terdapat rintangan dari beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab, namun Dirut PT SMS tersebut meminta kepada koperasi untuk tetap solid.
“Pekan lalu saya menghadap ke Dinas ESDM Sulteng untuk mempertanyakan sejauhmana proses pengurusan izin pertambangan rakyat yang dimohon warga Desa Oyom,” kata Akhmad Sumarling.
Dari hasil pertemuan tersebut ungkap Akhmad Sumarling bahwa ada segelintir oknum yang dibeberkan oleh pihak ESDM Sulteng menyampaikan isu miring ke dinas dan instansi-instansi untuk tidak memproses permohonan warga Oyom.
Sementara Camat Lampasio Moh Yasin membenarkan terkait adanya oknum yang ingin menggagalkan proyek tersebut sangat mengganggu perjuangan masyarakat Desa Oyom.
“Menurut saya secara pribadi namanya kita berjuang tidak ada yang mulus, pasti ada hal-hal yang menghambat, kita jalan saja, intinya yah anjing menggonggong kafilah berlalu kita berprinsip begitu. Yang pokok seluruh proses kaitannya dengan perizinan dijalankan dan diselesaikan. Kalau PT SMS sudah mengantongi semua itu, bismillah,’ tegas Moh Yasin.
Selain itu Ketua-ketua Koperasi binaan PT SMS siap memasang badan apabila ada yang menghalangi proses IPR dan jalannya proyek tambang rakyat tersebut.
Kuatnya persatuan di Desa Oyom terkait adanya proyek PT SMS turut didukung langsung oleh Ketua BPD Arham AR.
Selama proses permohonan, Arham membuktikan bahwa perjuangan masyarakat Oyom dapat dirasakannya.
“Antusiasnya sangat luar biasa. Jadi mewakili masyarakat Oyom saya betul-betul merasa bahwa tambang ini sangat dibutuhkan masyarakat. Saya selaku pemerintah desa Oyom ini berharap tidak ada kendala dan selalu lancar soal perizinan,” pungkasnya. DAM
Komentar