Lantik Pengurus MW KAHMI dan Forhati Sulteng, Ahmad Dolly: Kader Harus Punya Keberanian!

-Kota Palu, Utama-
oleh

PALU– Pengurus Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Pengurus Majelis Wilayah Forum HMI Wati (Forhati) Sulawesi Tengah (Sulteng) dilantik langsung oleh Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Dolly Kurnia Tanjung.

Pelantikan tersebut berlangsung di sebuah hotel Jalan Raden Saleh, Kota Palu dan dihadiri oleh kader HMI dari berbagai kalangan pada Selasa (4/6/2024).

Ketua Umum MW KAHMI Sulteng, Mulhanan Tombolotutu mengatakan, kedepan KAHMI akan merangkum seluruh kader yang ada.

Terlebih kata dia, akan mengusahakan setiap kader menempati posisi yang penting dan strategis.

Dia juga berkomitmen setiap kader akan diakomodir mulai dari Majelis Wilayah, Mejelis Daerah, hingga ke tiap-tiap lembaga yang dimiliki KAHMI.

“Kedepan proses kaderisasi akan dibenahi lagi sehingga mampu mengakomodir secara keseluruhan,” kata Mulhanan.

Sementara Ketua FORHATI Wilayah Sulteng, Trie Iriyana Lamakampali mengucapkan tantangan awal yang harus dijawab oleh HMI Wati adalah merekatkan kembali silaturahmi antar sesama, tidak hanya sebatas di tataran para senior, namun juga harus merangkul hingga yang paling junior.

Dia mengatakan, secara umum setiap HMI Wati mampu menerapkan beragam disiplin ilmu yang dimiliki untuk menjadi calon pemimpin baik. Organisasi ini memiliki banyak kelebihan, utamanya jaringan luas yang ada dimana-mana.

“Sehingga mampu berkontribusi untuk sesuatu hal baik dan dapat berdampak di seluruh lapisan masyarakat,” ucap Ketua MW FORHATI Sulteng.

Sementara Koordinator Presidium MN KAHMI, Ahmad Dolly Kurnia Tanjung menuturkan, untuk mencapai sebuah cita-cita, setiap kader harus memiliki keberanian, selain itu butuh keikhlasan dan berkorban.

Hal ini ditujukan dalam perjalanan seorang Lafran Pane yang kemudian dibuat menjadi sebuah film.

“Karakteristik sebagai organisasi perjuangan harus tetap dijaga walaupun tidak lagi ada di HMI. Kita harus memantapkan diri kita sebagai individu yang mampu membangun daerah,” tutur Dolly.

Dia menambahkan, gerakan organisasi saat ini harus mampu menempatkan dirinya di sebuah spektrum  yang memberikan dampak besar bagi lingkungan sosialnya.

Sejumlah tokoh lokal Sulawesi Tengah juga disebutkan mulai dari jajaran Dewan Etik hingga jajaran pengurus harian. HAL

Komentar