Disbunnak Sulteng Rutin Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban

-Utama-
oleh

PALU– Pihak Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengimbau kepada para pedagang menyiapkan hewan ternaknya untuk kebutuhan masyarakat dalam berkurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disbunnak Sulteng, Dandy Alfita yang ditemui jurnalis media ini menekankan pentingnya menjaga kesehatan ternak, khususnya hewan kurban.

Peternak diharapkan aktif membersihkan kandang dan menjaga kebersihan ternak agar layak dijadikan hewan kurban, yaitu harus sehat, jantan, dan bebas dari penyakit menular.

Dia mengatakan, untuk mengantisipasi penyakit, vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah dilakukan oleh petugas di masing-masing wilayah kerja.

Vaksinasi ini difasilitasi oleh Disbunnak provinsi dan hasilnya dilaporkan melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional.

Dandy menuturkan, vaksinasi dilakukan secara berkala setiap enam bulan untuk memastikan kontrol yang efektif terhadap PMK.

Selain vaksinasi kata dia, pemberian obat cacing juga dianjurkan untuk memastikan organ hewan bebas dari parasit.

Pemeriksaan rutin oleh petugas kesehatan hewan di wilayah kerja masing-masing juga sangat penting. Peternak yang membutuhkan layanan dapat langsung menghubungi petugas terkait.

Disbunnak Provinsi Sulteng menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan peternak, termasuk tindakan biosekuriti seperti disinfeksi kandang.

Dandy Alfita juga memberikan panduan dalam memilih hewan kurban yang sehat.

“Sapi harus berumur lebih dari dua tahun, sedangkan kambing lebih dari satu tahun yang ditandai dengan munculnya satu gigi tetap. Hewan juga harus lincah, memiliki nafsu makan baik, suhu tubuh normal, serta mulut dan telinga yang bersih. Hewan harus jantan dan tidak dikebiri. Peternak diharapkan memberikan obat cacing terlebih dahulu sebelum menjual ternak mereka,” katanya.

Terkait stok hewan kurban, pada tahun 2023 tercatat ada 6.500 sapi dan 1.100 kambing yang siap untuk kurban. Diharapkan kata dia, jumlah ini dapat meningkat minimal lima persen pada tahun 2024.

Sapi kurban berasal dari ternak lokal di Sulteng seperti Banggai, Tojo Unauna, Sigi, dan Donggala yang memiliki potensi besar dalam penyediaan hewan kurban. Ketersediaan hewan kurban dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. RIL

Komentar