PALU– Anwar Hafid menegaskan, saat ini dirinya masih membutuhkan dua kursi dari partai politik (parpol) untuk memenuhi ambang batas pencalonan 20 persen di pemilihan kepala daerah (pilkada) Sulawesi Tengah (Sulteng) November 2024 mendatang.
Hal ini diungkapkan Anwar Hafid, bakal calon Gubernur Sulteng saat ditemui sejumlah jurnalis di kediamannya Jalan Sam Ratulangi, Kota Palu, Selasa (18/6/2024).
Anwar yang juga Ketua DPD Demokrat Sulteng itu pun mengungkapkan optimismenya dalam memenuhi syarat pencalonan pilkada serentak tahun ini.
Sejauh ini Anwar Hafid mengaku telah mengantongi dukungan dari dua parpol yaitu Demokrat dengan delapan kursi dan Partai Bulan Bintang satu kursi, sehingga total sementara adalah sembilan kursi.
“Kami masih membutuhkan dua kursi lagi dan sedang berupaya menjalin koalisi dengan beberapa partai lain seperti PKB, PKS, Perindo, PPP, dan Hanura,” ujar Anggota Komisi V DPR RI itu.
Dia menjelaskan, tantangan pilkada 2024 berbeda dengan tahun 2020, terutama karena pemilihan serentak yang mempengaruhi konstelasi koalisi di tingkat nasional dan daerah.
“Situasi pemilihan serentak membuat dinamika politik lebih tinggi. Partai-partai masih solid dengan koalisi pilpres yang baru selesai, sehingga rekomendasi dari pusat menjadi salah satu kendala,” katanya.
Namun, Anwar tetap optimis karena Partai Demokrat, yang kini berada dalam koalisi pemenang Pilpres, memberikan peluang besar untuk meraih dukungan yang dibutuhkan.
“Ini peluang besar bagi saya dibanding tahun 2020 ketika Demokrat berada di luar koalisi pemenang,” tuturnya.
Dia juga menegaskan alasannya memilih Reny sebagai bakal calon wakil gubernur bukan hanya karena dia kader PKB.
Tetapi kata dia, juga karena kemampuannya dalam bidang kesehatan yang dinilai sangat penting untuk masyarakat Sulteng.
“Kami memerlukan spesialis yang memahami pelayanan kesehatan hingga tingkat terendah. Kami berharap PKB mendukung kader terbaiknya menjadi calon wakil gubernur,” kata Anwar Hafid.
Dalam persiapannya menuju pilkada, Anwar mengungkapkan bahwa tim relawannya telah bekerja sejak tahun 2020 dan masih solid hingga 90 persen.
“Kolaborasi kami adalah jawaban atas tantangan dan kebutuhan masyarakat Sulteng,” tutur Anwar Hafid. RIL
Komentar