Jelang Pilkada Sulteng, Muhamad Irwan Yakin Golkar Tak akan Usung Orang Lain

-Utama-
oleh

PALU– Muhamad Irwan, bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) periode 2024-2029 menegaskan, Partai Golkar tetap taat pada mekanisme internal dalam mendorong kader-kadernya.

Dia mengatakan, saat ini DPP Golkar masih memberikan dua surat tugas untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) Sulteng pada 27 November 2024 mendatang yakni kepada Arus Abdul Karim dan dirinya sendiri.

“Golkar itu sendiri masih taat dengan mekanisme. Pertama, tentu mendorong kader. Kedua, kader itu sudah ada dua disitu, Arus Abdul Karim dan saya sendiri,” ujar Irwan saat ditemui jurnalis sultengterkini.id usai menjadi pembicara dalam Dialog Publik yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam di Gedung Pogombo, Kota Palu, Rabu (3/7/2024).

Menurutnya, Arus Abdul Karim telah sepakat untuk tetap fokus di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulteng setelah terpilih kembali pada pemilihan legislatif periode 2024-2029.

“Kalaupun ada yang lain tertangkap disurvei, silakan. Karena saya tidak berhak untuk melarang hal itu yang sudah dilakukan oleh DPD dan DPP,” kata Bupati Sigi dua periode itu.

Irwan mengakui bahwa dukungan partai masih bersifat normatif. Dia juga menyadari adanya isu atau rumor yang beredar menjelang pilkada Sulteng, namun tetap menghormati pandangan orang lain.

“Sementara ini, masih tetap PDIP dengan Golkar. Nanti sudah ketahuan, kalau sudah ada B1KWK, ya sudah ini, tapi yang pasti, kita tetap harus menghormati apa yang disampaikan oleh orang-orang,” tuturnya.

Saat ditanya mengenai beredarnya gambar dirinya dengan Anwar Hafid, Irwan mengaku kaget.

Irwan menegaskan bahwa poster yang beredar bukan buatannya dan tidak ada keterkaitan dengan dirinya.

“Dalam hal ini, dia (Anwar) selalu dihormati. Tidak boleh juga terlalu tipis mata, tipis telinga. Normatif saja, cuma saya juga kaget,” ujarnya.

Sementara mengenai kabar Golkar akan mengusung Hidayat Lamakarate, Irwan menegaskan bahwa partai tersebut tetap berkomitmen pada mekanisme internal.

“Kalau sudah itu ketetapan partai, silakan. Saya hanya melihat bahwa Golkar itu partai yang komitmen. Golkar partai yang komitmen dan taat pada mekanisme. Kalau taat dan komitmen pada mekanisme, saya yakin (Golkar) tidak akan mengusung orang lain,” tegasnya.

Irwan menyoroti pentingnya komitmen dan tindakan dalam militansi partai. Dia menekankan bahwa ucapan dan tindakan harus selaras.

“Namanya prinsip itu harus ada, jangan berbeda ucapan dengan tindakan atau sebaliknya. Yang pasti begitu. Kalau saya, tidak ada masalah,” tegasnya.

Irwan juga menyebutkan bahwa Golkar sangat tegas dengan surat tugas dan hasil survei.

Sebagai orang yang beriman, dia tetap berikhtiar dan menerima segala kemungkinan sebagai kehendak Allah SWT.

“Kalaupun nanti terjadi hal lain-lain, itu kan kehendaknya. Kalaupun juga sebaliknya, berarti itu sebenarnya kehendak Allah. Tidak ada persoalan dengan itu,” jelasnya. RIL

Komentar