MOROWALI – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengirim 41 guru bantu berkualitas ke sembilan akses pendidikan di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Guru bantu merupakan salah satu program dari pilar pendidikan yang diberlakukan di desa binaan PT IMIP.
Koordinator Comdev – CSR PT IMIP, Tommi A Prayogom menyampaikan bahwa adapun tujuan dari program guru bantu ialah untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar di sejumlah sekolah di Kecamatan Bahodopi.
“Beberapa akses pendidikan di Bahodopi masih membutuhkan tenaga pengajar, sehingga program guru bantu ini dapat memenuhi kebutuhan di beberapa sekolah yang ada di desa binaan PT IMIP. 41 guru bantu berkualitas yang statusnya merupakan karyawan PT IMIP itu ditugaskan untuk bekerja jadi tenaga pengajar di 9 akses pendidikan di Kecamatan Bahodopi,” katanya, Sabtu (13/7/2024) siang.
Memiliki latar belakang sarjana pendidikan, dan pengalaman mengajar merupakan salah satu kriteria karyawan PT IMIP yang ditugaskan menjadi tenaga pengajar guru bantu berkualitas. Untuk penempatan itu sendiri tersebar di TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
Kepala SMK Al – Khairaat Bahodopi, Susilawati M Nunu menyampaikan bahwa kehadiran guru bantu di SMK Al – Khairaat Bahodopi telah berlangsung sejak tahun 2019. Awalnya berjumlah 4 orang, kini sudah mencapai 11 guru bantu. Dari 11 guru ini, 9 orang mengajar pelajaran produktif dan tiga lainnya mengajar mata pelajaran umum.
“Peran guru bantu disini berbeda – beda sesuai dengan keahliannya masing masing. Manfaat adanya guru bantu sangat dirasakan oleh siswa siswi kami, karena bisa langsung terjun ke ruang praktek, melihat dan memegang alat yang begitu lengkap yang dibimbing oleh guru bantu yang menguasai keahlian di bidang tersebut,” tutur Susilawati M Nunu sat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (13/7/2024) siang.
Sementara itu, Raysha Rahmi (16) salah seorang pelajar yang duduk di bangku Kelas 11 teknik pemesinan SMK Al – Khairaat Bahodopi mengatakan bahwa tata cara proses mengajar yang dilakukan guru bantu PT IMIP sangat mudah dipahami, sehingga ia dan dan teman-temannya terbilang cukup cepat dalam menguasai sejumlah peralatan praktik.
“Guru bantu PT IMIP yang mengajar di sekolah kami itu, masih muda – muda. Sehingga penyampaiannya sangat mudah untuk dipahami. Dan juga berkat hadirnya guru bantu, kami jadi sering melakukan praktek di Kampus Politeknik Industri Logam Morowali. Bahkan karena sering praktek kami sudah mengenal dan memfungsikan alat alat praktik khususnya di bidang mesin,” ujar Raysha Rahmi. GUS
Komentar