PALU– Bidan adalah penolong dalam persalinan agar ibu dan bayi yang dilahirkan selamat. Entah ini betul atau tidak, bantuan ibu dan anak lalu populer di telinga masyarakat dengan singkatan bidan.
Hal ini dinyatakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng), Fahruddin pada acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke 73 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) tingkat Provinsi Sulteng tahun 2024 di Gedung Pogombo, Sabtu (13/7).
“Yang pasti bidan bagian dari tenaga kesehatan dengan tugas dan tanggungjawab mulai dari (saat) ibu hamil sampai melahirkan,” ujarnya seraya menyampaikan apresiasi dan salam hormat gubernur untuk seluruh bidan yang merayakan HUT IBI dengan bahagia.
Lewat momentum ini, Asisten Fahrudin mengajak sinergitas bidan dalam penanggulangan stunting dengan mengimplementasikan strategi dan rencana aksi organisasi.
Dia meminta bidan menjadi agen perubahan yang dapat mendorong perubahan kebiasaan dan perilaku masyarakat dari kurang sehat menjadi masyarakat sehat.
Hal ini tak lepas dari ancaman krisis iklim yang bukan hanya berdampak ke lingkungan, tapi juga memengaruhi penurunan kualitas kesehatan masyarakat khususnya bagi ibu hamil, bayi dan anak-anak.
“Dengan situasi ini, saya berharap semoga IBI dapat terus berkontribusi dan bersinergi,” serunya.
Sebelumnya, Ketua Pengurus Daerah IBI Provinsi Sulteng, Euis Bianca berharap semoga lewat peringatan ini dapat membangun spirit kerja yang tinggi dalam pelaksanaan tugas dan pengabdian bidan.
“Mari membangun IBI menjadi organisasi profesi yang bermartabat dan diakui secara internasional,” ajaknya ke rekan-rekan sejawat.
Peringatan HUT ke 73 semakin lengkap dengan pemberian penghargaan ke bidan berprestasi, pemotongan tumpeng, acara ramah tamah dan seminar ilmiah terkait tema ‘Peran Bidan Dalam Penguatan Sistem Ketahanan Nasional Pada Krisis Iklim Melalui Sinergi dan Kolaborasi’. LAH
Komentar