ACEH– Kontingen Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatatkan rekor baru dalam sejarah partisipasinya di ajang Pekan Olah Raga Nasional (PON) dengan raihan tiga medali emas hingga Senin (16/9/2024) malam.
Medali emas pertama Sulteng disumbangkan perenang Azzahra Permatahani dari nomor 400 meter gaya ganti putri.
Sementara dua emas lainnya masing-masing disumbangkan perenang Gede Siman dari nomor renang 50 meter gaya punggung putra dan cabor petanque triple mix.
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura meluapkan rasa bangga dan bahagia, beriring penuh syukur dengan capaian fantastis yang menandai kebangkitan olahraga Negeri Seribu Megalit yang telah bangun dari tidur panjangnya.
“Terima kasih para atlet petarung Tadulako yang telah berjuang sekuat tenaga tanpa kenal lelah dan takut, Pakaroso!,” ujar gubernur dari kediamannya, Senin (16/9/2024) malam.
Keberhasilan Sulteng pada PON XXI juga tak lepas dari gemblengan “tangan dingin” Brigjen TNI Dody Triwinarto, mantan Danrem 132/Tadulako dalam menempa fisik dan mental para atlet dengan metode komando lewat puslatda di Mayonif 711/Raksatama.
“Brigjen Dody ikut berkontribusi membentuk atlet-atlet kita, sehingga punya jiwa petarung menghadapi lawan-lawan yang kuat,” ungkapnya memuji sang jenderal bintang satu yang piawai membakar semangat tanding atlet Sulteng.
Hingga hari keenam PON XXI Aceh-Sumut kontingen Sulteng sudah mengoleksi 19 medali dengan rincian tiga emas, empat perak dan 12 perunggu.
Raihan ini jauh lebih baik ketimbang dua PON sebelumnya yang mana pada PON XIX Jawa Barat, Sulteng hanya meraih empat perak dan tujuh perunggu atau total 11 medali.
Sementara pada PON XX Papua, Sulteng berada di peringkat 29 dengan meraih satu emas, lima perak dan enam perunggu atau total 12 medali.
Jumlah medali diprediksi Ketua Kontingen Sulteng Brigjen TNI Dody Triwinarto akan terus bertambah dengan lolosnya atlet Sulteng dari beberapa cabor ke babak penentuan.
“Saya optimis akan bertambah lagi emas kita. Intinya kita bisa karena terus bertarung dan berdoa,” pungkas Dody Triwinarto. CAL
Komentar