PALU– Calon Gubernur (Cagub) Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahmad HM Ali menggelar kampanye di tiga titik berbeda dalam waktu sehari di Kota Palu pada Ahad (17/11/2024).
Ketiga titik kampanye di Palu itu yakni di Kelurahan Tipo Kecamatan Ulujadi, lalu di Kelurahan Tondo dan Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore.
Di semua titik kampanye, cagub nomor urut satu itu selalu disambut dukungan antusias warga. Dukungan itu tidak lepas dari semua program yang ditawarkan berpihak kepada masyarakat.
Ahmad Ali dan Abdul Karim Al Jufri ingin semua masyarakat Sulawesi Tengah sejahtera melalui program yang akan dikerjakan ketika mereka terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 27 November mendatang.
Nasib petani dan semua pekerja informal menjadi perhatian serius Ahmad Ali dan Abdul Karim.
Mereka ingin ekonomi daerah ini berkembang melalui sektor-sektor yang banyak melibatkan masyarakat, seperti pertanian, nelayan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan sebagainya.
Selain itu, nasib pekerja honorer juga menjadi hal yang tidak lepas dari perhatian pasangan calon yang populer dengan tagline Beramal itu.
“Adilkah pemerintah yang memerintahkan perusahaan menggaji karyawan sesuai UMR (upah minimum regional) tapi honorer digaji 600 ribu? Olehnya, kami ingin memastikan semua honorer (termasuk) yang bekerja di kantor gubernur (gajinya) setara dengan UMR,” ujar Ahmad Ali.
Bukan cuma soal kesejahteraan, Ahmad Ali juga berkomitemen memajukan pendidikan dan kesehatan di daerah ini.
Dia berencana menghadirkan rumah sakit pratama di setiap kabupaten.
Untuk menunjang pelayanan kesehatan yang baik di masa mendatang, pemerintah daerah, kata Ahmad Ali, ke depan harus menyiapkan anggaran untuk menyekelohakan anak-anak daerah di bidang kesehatan.
“Masyarakat juga tidak perlu takut berobat ke rumah sakit karena BPJS-nya belum terbayarkan, karena ke depan semua itu menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi,” jelasnya.
Di bidang pendidikan, Ahmad Ali bahkan punya program andalan, yakni perlengkapan sekolah gratis bagi semua tingkatan pelajar.
Pemerintah daerah bakal menanggung biaya pembelian seragam sekolah, buku belajar dan kebutuhan lainnya.
“Pengeluaran untuk pendisikan ini jangan kita pandang sebagai pemborosan, tapi harus kita lihat sebagai investasi. Karena daerah hanya bisa sejahtera kalau pendidikan masyarakatnya juga baik,” tegasnya.
Program-program yang ditawarkan oleh pasangan Beramal itu pun banyak mendapatkan dukungan dari masyarakat. LAH
Komentar