PARIMO– Kegiatan Safari Ramadan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui organisasi perangkat daerah (OPD) yang digelar di sebagian wilayah kabupaten/kota se Sulteng berakhir pada malam kesembilan Ramadan, 8 Maret 2025.
Demikian disampaikan oleh Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian Biro Administrasi Pimpinan (Adpim), Mohammad Arif yang mewakili Karo Adpim pada Safari Ramadan di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), pada Sabtu (8/3/2025) malam.
Mohammad Arif yang membacakan sambutan tertulis Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid di hadapan jemaah Masjid Baburrahman menegaskan, Safari Ramadan merupakan bagian dari ikhtiar membangun kebersamaan dalam keberagaman.
Dia mengatakan, dengan mengusung tema “Sulteng Berjemaah, Sulteng Mengaji: Harmoni dalam Keberagaman”, diharapkan nilai-nilai kebersamaan dalam menjalankan ibadah semakin kuat, semangat keislaman semakin kokoh, serta keharmonisan masyarakat Sulawesi Tengah tetap terjaga.
Dia menuturkan, visi dan misi Pemprov Sulteng 2025-2030 yang menargetkan Sulawesi Tengah sebagai wilayah pertanian dan industri yang maju dan berkelanjutan, dengan tetap mengedepankan nilai-nilai religius, kebersamaan, dan keadilan sosial.
Melalui program unggulan “Sulteng Berjemaah” dan “Sulteng Mengaji”, pembangunan daerah diharapkan tidak hanya berfokus pada ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga pada aspek moral dan spiritual masyarakat.
Gubernur mengajak untuk mengoptimalkan Ramadan ini sebagai bulan introspeksi diri dan bulan sosial untuk berbagi kebersamaan, serta meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dalam membangun Sulawesi Tengah yang lebih maju dan berkelanjutan.
Pada kesempatan sama, Imad Eddin Zanki selaku dai yang membawakan ceramah mengajak seluruh jemaah untuk memanfaatkan Bulan Suci Ramadan sebaik mungkin.
“Ini adalah kesempatan yang Allah berikan kepada kita semua untuk semakin dekat dengan-Nya, memperbaiki diri, dan meningkatkan kualitas keimanan kita,” tegasnya.
Dia juga menekankan pentingnya Al Quran sebagai pedoman hidup serta mengajak seluruh jemaah untuk Berani Mengaji dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau kita ingin selamat dunia dan akhirat, maka jadikanlah Al Quran sebagai pedoman hidup,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Baliara memohon kepada pemerintah provinsi untuk memperhatikan kesejahteraan para pegawai syara dan guru mengaji. Sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat, Kabag Mohammad Arif menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Imam Masjid Baburrahman.
Turut hadir pejabat pengawas dan pelaksana biro Adpim, perwakilan Camat Parigi Barat, Kepala Desa Baliara beserta perangkat desa serta para jemaah Masjid Baburrahman. CAL
Komentar