JAKARTA– Seorang wanita berusia 38 tahun membagikan ceritanya didiagnosis mengidap gagal ginjal kronis. Penyakit tersebut membuatnya harus rutin menjalani hemodialisa atau cuci darah sembari menunggu donor ginjal.
Arsy Mahendra asal Bandung memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan tidak pernah menjalani pengobatan sejak 2022. Hipertensi sendiri merupakan salah satu faktor utama yang dapat memicu gagal ginjal kronis.
“Ternyata selesai cek darah, hasilnya dinyatakan gagal ginjal kronis stadium 5,” katanya.
Beberapa gejala yang dikeluhkannya antara lain kurang nafsu makan, mual muntah, sering cegukan, gatal-gatal, mulut bau besi, badan selalu banyak memar, pipis berbusa.
Menyoal penyakit ginjal, spesialis penyakit dalam, Yunita Indah Dewi mengatakan, gagal ginjal dibagi menjadi gagal ginjal akut dan kronis. Gagal ginjal akut adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat kembali normal jika penyebabnya segera diatasi.
Sementara gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi dalam jangka waktu lama dan berkembang secara perlahan-lahan. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes, dan sulit untuk mengembalikan fungsi ginjal ke kondisi normal.
“Kebiasaan yang memicu gagal ginjal kronis terutama di usia muda saat ini adalah kurang minum air putih, merokok, minum alkohol berlebihan, konsumsi obat pereda nyeri berlebihan, makan terlalu banyak gula, makan terlalu banyak daging, sering makan makanan olahan,” katanya saat dihubungi detikcom, Kamis (13/3),
Yunita mengatakan terdapat sejumlah gejala penyakit ginjal kronis. Di antaranya:
mual
muntah
nafsu makan menurun
mudah lelah
mengalami gangguan tidur
penurunan frekuensi dan jumlah air kencing
kram otot
kulit kering (terutama sudah cuci darah)
tekanan darah tinggi
sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru
Dalam pemeriksaan urine, ditemukan protein dalam urine
penurunan berat badan
penumpukan cairan pada tangan dan kaki
disfungsi ereksi pada laki-laki.
Kasus gagal ginjal di usia produktif juga disoroti Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti. Dia menyebut terdapat kenaikan pembiayaan BPJS Kesehatan akibat penyakit ginjal yang mulai terlihat di usia muda.
Ghufron mengimbau masyarakat utamanya generasi muda untuk memerhatikan pola minum dan makan, juga mengontrol riwayat penyakit yang meningkatkan risiko gagal ginjal.
“Itu satu, menurut saya, karena lingkungan, itu penting sekali. Dua, perilaku, kalau ginjal itu tolong jangan minum sembarangan, minum mohon maaf obat kuat, lebih segar minuman berenergi, ya itu, karena apa? Karena bahan pengawetnya,” jelas Prof Ghufron saat ditemui di agenda diskusi publik, Selasa (11/3).
(sumber: detik.com)
Komentar