Begini Ciri-ciri Kanker Darah yang Bisa Terlihat di Kulit

-Kesehatan, Utama-
oleh

JAKARTA– Leukemia adalah jenis kanker darah yang menyerang sel darah dan sumsum tulang, yakni jaringan di dalam tulang tempat sel darah dan trombosit dibuat. Penyakit ini membuat sel-sel yang biasanya diproduksi di sumsum tulang, seperti sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit, tertutupi oleh sel-sel leukemia yang tak normal.

Selain gejala seperti mual, demam, kelelahan, penurunan berat badan, dan infeksi, leukemia juga dapat menimbulkan berbagai masalah kulit yang perlu diwaspadai.

“Kami melihat beberapa kategori utama temuan kulit pada pasien leukemia,” kata Amy Forrestel, MD, direktur dermatologi di University of Pennsylvania, dikutip dari Everyday Health.

“Kondisi kulit yang paling umum adalah pendarahan pada kulit.”

Di beberapa kasus kanker darah, ada juga pasien yang tak mengalami kondisi atau tanda yang muncul di kulit. Menurut Forrestel, hal ini tergantung pada jenis leukemia yang diidap pasien.

“Jenis yang lebih agresif yang memerlukan terapi sel punca atau kemoterapi hampir selalu memiliki temuan pada kulit,” imbuh Amy.

Berikut ciri-ciri kanker darah atau leukemia yang bisa muncul di kulit.

1. Perdarahan di bawah kulit

Leukemia memengaruhi produksi trombosit dalam tubuh, yang biasanya membentuk bekuan darah untuk menghentikan perdarahan. Hal ini dapat memicu kondisi seperti memar.

“Ketika trombosit rendah, pasien sering mengalami pendarahan di kulit secara spontan atau dengan trauma minimal,” kata Forrestel.

“Kapiler pecah di bawah kulit, dan jika tidak ada cukup trombosit untuk menyumbat kapiler yang rusak, darah akan bocor ke dalam kulit,” kata Forrestel.

Selain petekie atau kondisi berupa titik-titik merah pada kulit, hal ini dapat muncul sebagai purpura atau area merah atau ungu yang lebih besar, serta ekimosis atau memar.

Menurut Forrestel, bintik-bintik ini biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk hilang, tetapi perawatan kulit yang lembut dan menghindari trauma jika memungkinkan juga dapat membantu mencegah kondisi tersebut.

2. Lesi di kulit

Selama progresi leukemia, sel darah putih (leukosit neoplastik) di sumsum tulang dapat mulai menyebar ke lapisan kulit, menyebabkan lesi kulit.

“Benjolan atau nodul berwarna merah kecokelatan hingga ungu tampak seperti sel leukemia yang mengendap di kulit,” kata Forrestel.

“Pengobatan untuk leukemia kutis hanya mengobati jenis leukemia tertentu. Tidak ada hal lain yang kami lakukan untuk mengobati lesi tersebut.”

3. Folikulitis

Karena leukemia menghambat perkembangan sel darah putih dewasa yang berfungsi melawan infeksi, tubuh menjadi jauh lebih rentan terhadap infeksi kulit. Salah satu jenis infeksi yang umum dialami pasien adalah folikulitis, yaitu peradangan pada folikel rambut. Folikulitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur.

“Setelah infeksi didiagnosis, penyedia layanan kesehatan meresepkan terapi antibakteri atau antijamur yang tepat, yang mungkin termasuk krim atau obat oral,” menurut Forrestel.

4. Kurap (tinea)

Ini adalah infeksi jamur yang dapat muncul sebagai bercak putih, merah muda, merah, atau cokelat pada kulit. Paling sering terlihat di leher, dada, punggung, dan lengan.

5. Vaskulitis

Vaskulitis terjadi ketika pembuluh darah tubuh dan area di sekitar pembuluh darah mengalami peradangan. Vaskulitis muncul sebagai bintik-bintik ungu, petekie (bintik-bintik kecil berwarna ungu, cokelat, atau merah), atau lesi ungu seperti jaring yang terbentuk pada kulit.

(sumber: detik.com)

Komentar