PARIMO– Aparat Polres Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah bergerak cepat menangani insiden keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Taopa, setelah diduga mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (24/9/2025) siang.
Sebanyak 27 siswa SMP mengalami gejala mual, pusing, dan muntah usai mengonsumsi makan siang.
Kapolres Parimo, AKBP Hendrawan AN, Kamis (25/9/2025) mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten (pemkab), serta rumah sakit setempat untuk memastikan keselamatan para korban.
Tidak hanya itu, pihaknya juga membuka penyelidikan awal dengan memeriksa petugas SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) dan mengamankan sampel makanan,untuk selanjutnya akan dilakukan uji laboratorium, dengan menggandeng tim Inavis Polres Parimo.
“Kita mendatangi rumah sakit, kemudian meminta keterangan dari petugas yang ada di rumah sakit maupun orang tua siswa yang mengalami gejala-gejala pusing, mual, dan muntah,” katanya.
Kapolres menegaskan, langkah cepat dilakukan untuk memastikan penanganan korban berjalan optimal.
Selain fokus pada penanganan medis, Polres Parimo juga bergerak di sisi penyelidikan.
Petugas mendatangi kantor SPPG untuk menggali informasi sekaligus mengamankan sampel makanan. Sampel tersebut selanjutnya dikirim ke Balai POM guna dilakukan uji laboratorium.
“Untuk selanjutnya kita lakukan koordinasi dengan Balai POM untuk mengirim sampel makanan ke Palu, agar bisa diperiksa di laboratorium,” tutur kapolres.
Hingga kini proses penyelidikan masih berlangsung sambil menunggu hasil uji laboratorium.
Kapolres menegaskan, pihaknya akan mendalami penyelidikan setelah hasil uji keluar demi memastikan penyebab insiden ini terungkap secara transparan.
“Kami akan kawal hingga tuntas, baik terkait kesehatan para siswa maupun penyelidikan penyebab pasti peristiwa ini,” ujarnya alumni Akademi Kepolisian Tahun 2006 itu.
Sementara itu, pihak SMP Negeri 2 Taopa melaporkan bahwa dari 27 siswa yang sempat dirawat, 17 diantaranya telah diizinkan pulang setelah kondisinya membaik, dan siswa lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Sebelumnya memang para siswa ini sudah merasa mual,yang diduga setelah mengonsumsi MBG itu. Jadi kami dari pihak sekolah langsung membawa ke puskesmas terdekat,” ujar Yunasri, guru SMPN 2 Taopa.
Pihak SMPN 2 Taopa sendiri memastikan, para siswa yang masih menjalani perawatan rencananya sudah diperbolehkan pulang ke rumah dikarenakan kondisinya sudah mulai membaik.
Pihak rumah sakit juga meminta sekolah untuk memberikan istirahat selama tiga hari kedepan.
Polres Parimo bersama pemkab berkomitmen akan terus memantau perkembangan kesehatan para korban pulih normal kembali. HAL














Komentar