PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid menghadiri pelantikan Pimpinan Wilayah (PW) Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Sulteng masa jabatan 2025-2029 di sebuah hotel Jalan Basuki Rahmat, Kota Palu, Ahad (2/11/2025).
Acara pelantikan itu juga dirangkaikan dengan penguatan kinerja ASN Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng serta silaturahmi tokoh lintas agama.
Kegiatan berlangsung tersebut dipimpin Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar yang sekaligus mengukuhkan jajaran pengurus IPIM Sulteng periode 2025-2029, dengan Abdul Azis Tammauni sebagai ketua.
Kegiatan ini mengusung tema “Wujudkan Layanan Keagamaan Berdampak, Berani, dan Berkah Menuju Sulteng Nambaso”.
Berbeda dari biasanya, Gubernur Anwar Hafid memilih tidak menyampaikan sambutan secara panjang di hadapan peserta.
Ia meminta hadirin menyimak tayangan video mengenai Program Sembilan Berani, yang menjadi arah pembangunan daerah selama masa kepemimpinannya.
Dalam video tersebut, Gubernur Anwar Hafid menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk memperkuat peran keagamaan dan sosial sebagai pilar pembangunan.
Ia menyebut Sulawesi Tengah tengah berada pada “persimpangan sejarah” di mana masyarakat menaruh harapan besar pada perubahan.
“Rakyat menaruh harapan, dan kami menjawabnya dengan keberanian menentukan arah pembangunan yang berpijak pada cita-cita rakyat menjadikan Sulawesi Tengah wilayah yang maju, sejahtera, dan lestari,” ujarnya.
Ia menyampaikan, mobilisasi pembangunan untuk periode 2025-2029 akan berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan penguatan ekonomi rakyat.
“Ada sembilan langkah konkret yang kami jalankan untuk memperkuat kehidupan masyarakat Sulawesi Tengah,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Agama, Nasaruddin Umar dalam arahannya berpesan agar para imam masjid menjaga martabat, keteladanan, dan integritas moral.
Ia menilai seorang imam bukan hanya pemimpin salat, tetapi juga panutan sosial.
“Seorang imam harus tawadu, lembut, amanah, dan istikamah. Ia harus berada di atas rata-rata makmumnya, baik dalam spiritualitas maupun keikhlasan,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerukunan antarumat beragama sebagai modal pembangunan.
Menag berharap Sulawesi Tengah dapat menjadi contoh daerah yang menjunjung harmoni sosial.
“Kerukunan adalah fondasi pembangunan. Jika tidak ada kerukunan, tidak akan ada kemajuan,” pungkasnya.
Pelaksana Tugas Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Muchlis melaporkan, indeks kerukunan beragama di Sulawesi Tengah berada pada kategori tinggi.
Ia menyampaikan apresiasi kepada gubernur atas dukungannya terhadap program keagamaan dan sosial, termasuk Gerakan Subuh Berkah.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua FKUB Sulteng Zainal Abidin, Rektor UIN Datokarama Palu Lukman S Thahir, unsur Forkopimda Sulteng, tokoh lintas agama, serta pejabat Kementerian Agama setempat. CAL


																						








Komentar