Polisi Selidiki Pelaku Mutilasi Dua Sapi di Tipo Palu

-Utama-
oleh

PALU– Pagi yang semestinya tenang di Kelurahan Tipo, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Tengah berubah menjadi kecemasan yang menggantung di antara semak dan sunyi.

Dua ekor sapi ditemukan dalam keadaan termutilasi di belakang SD Inpres Tipo, Selasa (4/11/2025).

Aroma tanah basah bercampur darah menjadi saksi bisu kebiadaban manusia yang tega merenggut nyawa hewan tanpa dosa itu.

Kisah bermula dari langkah kaki seorang ibu pencari kayu bakar, Hasni (67), yang pada Senin sore mendapati dua ekor sapi tergeletak tanpa kaki.

Ia terpaku, menatap tubuh hewan yang biasa merumput di padang sekitar itu. Keesokan paginya, ia mengabarkan temuannya kepada Tolo (52), seorang nelayan, yang kemudian bersama Edwar (48) mendatangi lokasi dan menghubungi pemilik sapi serta pihak kepolisian.

Kapolsek Palu Barat, Iptu Makmur Johan bersama petugas piket fungsi segera mendatangi tempat kejadian perkara.

Ia memastikan lokasi dalam kondisi aman dan langsung berkoordinasi dengan pemilik ternak untuk proses evakuasi bangkai sapi.

Sekira pukul 10.00 Wita, dua pemilik sapi, Adman dan Kasman, tiba di lokasi. Dengan wajah lesu, mereka membawa pulang sisa tubuh ternak yang telah dimutilasi, tanpa amarah, hanya duka yang tertinggal.

Kapolresta Palu, Kombes Polisi Deny Abrahams mengutuk tindakan tak manusiawi tersebut dan memastikan kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian.

“Kami berharap kerja sama yang erat antara Polri dan masyarakat dapat terus terjalin demi menciptakan lingkungan yang kondusif dan harmonis di Kota Palu,” ujarnya menambahkan pentingnya peran warga dalam menjaga keamanan sekitar.

Ia juga menambahkan, kepolisian akan meningkatkan patroli di wilayah-wilayah rawan dan mengimbau warga untuk tidak bertindak sendiri.

Polisi kini tengah mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk menelusuri kemungkinan keterkaitan dengan kasus serupa yang sudah dua kali terjadi sepanjang tahun 2025 ini.

Di antara warga Tipo yang mulai menata tenangnya kembali, masih tersisa satu tanya yang mengendap di hati mereka: siapa yang tega memutilasi dua sapi itu—dan untuk apa?. LAH

Komentar