BANGKOK– Andrew, yang gelar pangerannya dicopot Raja Charles III dari Kerajaan Inggris, menghadapi skandal baru terkait perjalanannya ke Thailand pada 2006. Dalam perjalanan itu, dia dilaporkan menyewa seluruh lantai hotel mewah di Bangkok dan membawa sekitar 40 pekerja seks komersial (PSK) atau pelacur.
Selain itu, dia dilaporkan menyalahgunakan dana perjalanan yang sepenuhnya dibiayai dari pajak. Skandal baru adik Raja Charles ini semakin mencoreng citra Kerajaan Inggris.
Raja Charles telah mencabut gelar Pangeran Andrew atas dugaan skandal seks yang terkait dengan mendiang pemodal Jeffrey Epstein dan sosialita Ghislaine Maxwell yang dipenjara.
Media-media Inggris telah lama menjuluki Andrew sebagai “Randy Andy” karena perilakunya yang mengejar para perempuan muda. Skandal baru putra mendiang Ratu Elizabeth II ini diungkap oleh penulis biografi Andrew Lownie.
Sejarawan tersebut mengeklaim Andrew pernah mengatur agar 40 PSK dibawa ke hotel bintang lima di Bangkok dan semuanya didanai dari uang pembayar pajak Inggris.
Peristiwa yang diungkap Lownie itu terjadi selama empat hari dalam kunjungan resmi pada bulan Juni 2006. Menurut Lownie, seperti dikutip dari Thai Examiner, Selasa (4/11/2025), insiden tersebut terjadi saat Andrew mewakili Inggris dalam perayaan untuk Raja Thailand di Bangkok.
Lebih lanjut, Lownie mengatakan Andrew bersikeras menginap di hotel mewah, alih-alih di Kedutaan Inggris. Dia menuduh para diplomat dan pejabat mengatur skandal tersebut. Lownie juga mengatakan seorang sumber senior Thailand mengonfirmasi klaim itu.
Penulis itu bersikeras bahwa beberapa sumber mendukung apa yang dipaparkan. Dia menggambarkan perilaku Andrew tersebut sebagai bagian dari pola penyalahgunaan hak istimewa publik yang lebih luas. Andrew adalah duta besar untuk Inggris dari tahun 2001 hingga 2011.
Selama akhir pekan dalam periode itu, beberapa sumber mengeklaim bahwa Charles—yang kala itu berstatus Pangeran Mahkota—mengaku kepada mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair bahwa dia menentang penunjukan Andrew sebagai duta besar.
Pangeran Wales saat itu mengatakan kepada Blair bahwa Andrew hanya akan mengejar wanita dan bermain golf. Skandal Andrew itu terjadi saat kunjungannya untuk merayakan ulang tahun ke-60 Raja Thailand pada tahun 2006.
Pangeran Andrew tiba di Bangkok pada 7 Juni 2006. Sebelumnya, pada Januari 2001, dia menghabiskan dua minggu di pantai bersama Ghislaine Maxwell. Maxwell saat ini dipenjara di Amerika Serikat atas perannya dalam skandal Epstein yang terkait dengan pelecehan terhadap perempuan muda.
Mantan pangeran tersebut mengembangkan hubungan yang sangat dekat dengan Maxwell saat itu, di mana ia tampak mengatur kehidupan sosialnya.
Selama perjalanan ke Bangkok tersebut, Andrew menginap di salah satu hotel termewah dan tertua di Thailand di jantung kota Bangkok. Laporan menunjukkan bahwa dia ditempatkan di suite pribadi dan mengambil alih seluruh lantai hotel untuk tujuan keamanan.
Lebih lanjut, Lownie menuduh Andrew mengeksploitasi perjalanan dinas untuk mengejar kesenangan pribadi. Dia mengeklaim Andrew secara teratur mengalokasikan dua pekan waktu pribadinya untuk perjalanan yang didanai negara.
Akibatnya, para pembayar pajak Inggris tanpa sadar membiayai liburan kerajaan dan dugaan pelanggaran. Lownie berpendapat bahwa Andrew memandang tugas resmi sebagai kesempatan untuk memanjakan diri.
Dia menggambarkan mantan pangeran itu sebagai seorang pria yang sedang mengalami krisis paruh baya yang “mengejar banyak sekali wanita.” Namun, Lownie juga yakin tuduhannya tersebut hanyalah sebagian kecil dari gambaran yang lebih besar.
Dia mengatakan kerahasiaan pemerintah telah melindungi Andrew selama bertahun-tahun. Menurutnya, semua berkas resmi dari satu dekade Andrew sebagai utusan perdagangan tetap tersegel. Periode tersebut mencakup tahun 2001 hingga 2011.
Lownie bersikeras bahwa berkas-berkas tersebut seharusnya berada di Arsip Nasional. Dia berpendapat bahwa penutupan berkas-berkas tersebut merupakan bagian dari “konspirasi diam” seputar perilaku Andrew. Selain itu, Lownie menyerukan transparansi segera.
Dia mengklaim Andrew sering meminta pertemuan yang melayani kepentingan bisnis pribadi. Dia mengatakan publik berhak melihat bagaimana Andrew menggunakan jabatannya di pemerintahan. Namun, para pejabat terus memblokir akses ke berkas-berkas tersebut.
Lownie, yang sebelumnya pernah memperjuangkan undang-undang transparansi, berjanji untuk bekerja sama.
(sumber: sindonews.com)















Komentar