JAKARTA– Sebuah studi besar, yang merupakan bagian dari Harvard Aging Brain Study, menemukan bahwa meningkatkan jumlah langkah harian, meskipun hanya sedikit, dapat membantu memperlambat laju perkembangan penyakit Alzheimer pada orang-orang yang berisiko tinggi.
Hasil riset ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine, dengan para peneliti menemukan bahwa aktivitas fisik dikaitkan dengan laju penurunan kognitif yang jauh lebih lambat pada orang dewasa yang lebih tua dengan kadar protein amyloid-beta yang tinggi, protein yang sering dikaitkan dengan Alzheimer.
Studi tersebut menunjukkan bukti kuantitatif mengenai manfaat berjalan kaki yakni:
Penurunan kognitif tertunda rata-rata selama tiga tahun bagi peserta yang berjalan hanya 3.000 hingga 5.000 langkah per hari.
Manfaat ini meningkat drastis menjadi tujuh tahun pada orang yang berjalan 5.000 hingga 7.500 langkah per hari.
Sebaliknya, individu yang kurang gerak (sedentary) mengalami penumpukan protein tau di otak yang lebih cepat, serta penurunan kognisi dan fungsi harian yang lebih pesat. Protein tau dikenal sebagai penanda utama progresivitas penyakit Alzheimer.
Dr Reisa Sperling, seorang ahli saraf dan rekan penulis studi dari Mass General Brigham, menyatakan bahwa data dari studi ini telah membantu memahami pentingnya aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan otak.
“Temuan ini menunjukkan kepada kita bahwa mungkin untuk membangun ketahanan kognitif dan resistensi terhadap patologi tau dalam kondisi pralinik penyakit Alzheimer,” kata Dr Sperling.
(sumber: detik.com)














Komentar