HONGKONG– Kebakaran dahsyat melanda Hong Kong. Setidaknya delapan gedung dan hampir 2.000 apartemen terbakar, membuat 44 orang tewas, 270 hilang dan ribuan mengungsi.
Ini menjadi peristiwa kebakaran terburuk dalam 60 tahun terakhir di kota otonomi khusus China itu. Gambar-gambar menunjukkan beberapa bangunan terbaka, dan asap tebal mengepul ke udara.
Apa yang terjadi? Bagaimana kronologinya?
Kebakaran awalnya terjadi sebuah kompleks residen besar di distrik Tai Po, Hong Kong, Wang Fuk Court. Tai Po adalah kawasan permukiman di bagian utara Hong Kong, dekat kota Shenzhen di daratan China.
Wang Fuk Court terdiri dari delapan blok menara, masing-masing setinggi 31 lantai. Dengan 1.984 apartemen ada sekitar 4.600 penduduk tinggal di sana, merujuk data sensus pemerintah tahun 2021.
Api menyala pertama kali sekitar pukul pukul 14.51 waktu setempat, Rabu. Saat kebakaran blok yang dibangun pada tahun 1983 itu sebenarnya sedang direnovasi, di mana bagian luar bangunan ditutupi perancah bambu dan jaring konstruksi.
“Rekaman menunjukkan api menyebar dengan cepat melalui bambu,” tulis laporan BBC International, dikutip Kamis (27/11/2025).
“Investigasi awal menemukan bahwa penyebaran api yang cepat itu tidak biasa,” kata sekretaris keamanan Hong Kong pada Kamis pagi.
Salah satu faktor penyebab yang disebut-sebut adalah penggunaan polistirena di sekitar jendela. Polistirena adalah termoplastik yang bisa meleleh di suhu 210 derajat dan tetap padat di suhu ruangan, sangat mudah terbakar.
Kebakaran Level Lima
Dalam waktu 40 menit setelah api pertama kali muncul, kebakaran langsung dinyatakan sebagai level empat. Namun sekitar 3,5 jam kemudian, status kebakaran mencapai level tertinggi, level lima.
Media lokal melaporkan bahwa ledakan terdengar di dalam gedung. Selang pemadam kebakaran tidak dapat dengan mudah mencapai tingkat yang lebih tinggi.
“Panas yang menyengat juga menghalangi petugas pemadam kebakaran memasuki gedung untuk melakukan operasi penyelamatan,” kata Wakil Direktur Dinas Pemadam Kebakaran Derek Armstrong Chan kepada media.
“Puing-puing dan perancah bangunan yang terdampak berjatuhan, menimbulkan bahaya tambahan bagi personel garis depan kami,” ujarnya.
Saat kebakaran terjadi, ada 767 petugas pemadam kebakaran yang diturunkan. Otoritas menerjunkan 128 mobil pemadam kebakaran, 57 ambulans, dan sekitar 400 petugas polisi.
Korban
Laporan dari warga di beberapa media lokal bahwa alarm kebakaran tidak berbunyi. Hal ini disebut menjadi penyebab banyaknya korban.
Kamis pagi, jumlah korban tewas dinaikkan menjadi 44 orang. Sebanyak 16 kritis, 24 serius dan 16 dalam kondisi stabil.
Kepala eksekutif Hong Kong John Lee mengonfirmasi 279 orang hilang. Petugas polisi telah membantu warga mencari anggota keluarga dengan menggunakan pengeras suara.
Mengutip AFP, seorang warga berusia 65 tahun bermarga Yuen mengatakan ia telah tinggal di kompleks tersebut selama lebih dari empat dekade. Banyak tetangganya yang lanjut usia mungkin tidak bisa bergerak.
“Jendela-jendela ditutup karena sedang dalam pemeliharaan, (beberapa orang) tidak tahu ada kebakaran dan harus disuruh mengungsi melalui telepon oleh tetangga,” kata Yuen.
“Saya sangat terpukul,” tambahnya.
Di antara korban tewas adalah petugas pemadam kebakaran Ho Wai-ho, 37 tahun, yang telah bertugas di Stasiun Pemadam Kebakaran Sha Tin selama sembilan tahun. Dinas pemadam kebakaran mengatakan kehilangan kontak dengannya, Rabu, pada pukul 15.30.
Sekitar setengah jam kemudian, menemukan bahwa ia telah pingsan. Ia dibawa ke rumah sakit tetapi dinyatakan meninggal tak lama kemudian.
“Saya sangat berduka atas kehilangan petugas pemadam kebakaran yang berdedikasi dan gagah berani ini,” kata Andy Yeung, direktur dinas pemadam kebakaran.
“Setidaknya satu petugas pemadam kebakaran lainnya sedang dirawat di rumah sakit,” kata dinas pemadam kebakaran Hong Kong.
Tiga Pria Ditangkap
Sementara itu, mengutip AFP, polisi mengatakan pada Kamis pagi telah menangkap tiga pria terkait kebakaran tersebut. Petugas juga menggeledah tempat-tempat di lingkungan terpisah pada Kamis pagi, menyita dokumen-dokumen dalam map yang berkaitan dengan tiga orang yang ditangkap.
Secara detil, BBC Internasional menyebut tiga pria itu berusia antara 52 dan 68 tahun. Dua di antaranya adalah direktur sebuah perusahaan konstruksi, sementara yang lainnya adalah konsultan teknik.
Pihak berwenang menemukan jaring dan material pelindung di bagian luar gedung yang tampaknya tidak tahan api. Styrofoam juga terlihat menutupi jendela-jendela gedung.
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan bahwa para penyidik sedang menyelidiki dugaan tindakan, atau kelalaian, para pejabat tinggi perusahaan tersebut. Namun, penyebab pasti awal mula kebakaran masih belum diketahui.
“Kami memiliki alasan untuk meyakini bahwa mereka yang bertanggung jawab di perusahaan tersebut sangat lalai, yang menyebabkan kecelakaan ini dan menyebabkan api menyebar tak terkendali, yang mengakibatkan banyak korban jiwa,” katanya.
(sumber: cnbcindonesia.com)














Komentar