SultengTerkini.Com, PALU– Komunitas relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan segera mendirikan hunian yang layak bagi para pengungsi korban gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Hal itu disampaikan Director of Disaster & Community Development Program ACT, Sri Eddy Kuncoro kepada sejumlah jurnalis di Pelabuhan Pantoloan, Ahad (21/10/2018).
“Itu yang akan kami segerakan bangun untuk mereka (pengungsi) karena itu adalah kebutuhan mendasar, setelah rumahnya hancur dan tidak layak huni. Ini dalam waktu dekat akan kami dirikan,” kata Sri Eddy Kuncoro yang akrab disapa Ikun.
Untuk tahap awal kata Ikun, ACT akan mendirikan sebanyak 1.000 unit hunian yang tersebar di tiga wilayah terdampak gempa, likuifaksi serta tsunami yakni di Kabupaten Donggala, Sigi, dan Kota Palu sendiri.
Targetnya dalam sebulan itu bisa terbangun sebanyak 200 unit hunian.
Kemudian lanjut Ikun, pihak ACT akan menginisiasi program paket bantuan untuk para pengungsi yang diformat dalam bentuk kartu, sehingga pada saat pendistribusian nanti lebih teratur dan tidak menimbulkan kericuhan.
“Mudah-mudahan apa yang kami berikan melalui donatur bisa bermanfaat bagi masyarakat korban bencana di tiga daerah. Kami berharap semoga Palu, Donggala, dan Sigi bisa segera bangkit serta bisa lebih baik dari sebelumnya,” pungkasnya.
Sementara itu, proses bongkar muat bantuan logistik dari kapal kemanusiaan yang sandar di Pelabuhan Pantoloan pada Ahad (21/10/2018) dini hari masih berlangsung.
Menggunakan Kapal Motor Penumpang Drajat Paciran, bantuan berupa makanan siap santap tiba di Palu.
Tak hanya itu, disertakan juga ratusan paket kebutuhan anak-anak seperti pakaian, diaper dan makanan bayi.
Ada juga beras dan obat-obatan yang akan mendukung untuk segera proses pemulihan pascabencana.
Total berat bantuan yang didaratkan di pelabuhan dan segera masuk gudang ACT yang berada di dalam kompleks Pantoloan mencapai 1.000 ton.
Bantuan ini berasal dari berbagai donatur dan lembaga. Sebelum dimuat dalam kapal, semua barang dikumpulkan di Indonesia Humanitarian Center (IHC)-ACT yang terletak di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
General Manager Communication ACT, Lukman Azis menambahkan, pada Senin (22/10/2018) malam bantuan logistik tersebut baru masuk sebagian ke gudang.
“Jadi tunggu semua logistik masuk ke gudang baru direkap datanya kemudian disalurkan ke posko-posko wilayah,” kata Lukman.
Ia menyebutkan, ada 12 posko yang tersebar di empat wilayah yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong terkait pendistribusian bantuan logistik.
“Proses bongkar muatnya itu berlangsung tiga hari, soalnya banyak bantuannya. Kita upayakan pekan ini bantuannya sudah dapat didistribusikan ke posko-posko wilayah,” tuturnya.
Selain bantuan logistik, didatangkan juga tim dari Masyarakat Relawan Indonesia sebanyak 82 orang.
Satu buah food truck turut berlayar menuju ibu kota Sulteng ini. Kendaraan truk besar ini nantinya melayani masyarakat untuk kebutuhan makanan siap santap.
Pihak ACT juga sebelumnya telah menempatkan sebanyak 513 orang relawan yang tersebar di wilayah terdampak bencana. CAL
Komentar