SultengTerkini.Com, PARIMO– Harapan warga dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) di Sulawesi Tengah untuk memiliki tol laut akhirnya terwujud.
Tol laut yang merupakan program Presiden Jokowi itu resmi diluncurkan oleh Bupati Parimo Samsurizal Tombolotutu bersama pihak PT Djakarta Lloyd Bitung yang langsung menyandarkan kapal KM Kendhaga Nusantara 13 bermuatan 100 kontainer di Pelabuhan Tinombo, Sabtu (3/11/2018).
Bupati Samsurizal Tombolotutu dalam sambutannya mengatakan, program tol laut sejak lama telah menjadi impiannya untuk menghidupkan kembali perdagangan di Pelabuhan Tinombo.
“Kita bersyukur kepada Allah SWT apa yang diidam-idamkan selama ini akhirnya terwujud,” ujarnya.
Tol laut kata Samsurizal diharapkan dapat mempercepat distribusi barang terutama bahan pangan di Indonesia menjadi semakin mudah, sehingga berdampak pada harga bahan pokok yang semakin merata di seluruh wilayah Indonesia.
Bupati berharap dengan adanya tol laut di Tinombo ekonomi masyarakat akan semakin meningkat.
“Ini adalah salah satu program pak presiden untuk memudahkan dan mengairahkan kembali ekonomi kerakyatan sehingga masyarakat langsung menjual kepada para pelaku usaha selanjutnya pelaku usaha ini mengirimkan ke tempat yang membutuhkan. Insha Allah dengan adanya tol laut ini hasil pertanian, perkebunan dan perdagangan dari Parigi Moutong bisa terjual sampai ke seluruh pelosok indonesia,” harapnya.
Samsurizal menambahkan, pelabuhan Tinombo sejak zaman belanda dikenal sebagai tempat perdagangan antar pulau.
“Dulu kalau ada barang yang masuk selalu melalui pelabuhan Tinombo. Cita-cita saya untuk menghidupkan kembali pelabuhan Tinombo, Alhamdulillah Allah merahmati itu dan bisa terwujud,” ujarnya.
Kabupaten Parimo memiliki empat pelabuhan, tiga pelabuhan niaga dan 1 ASDP. Dari tiga pelabuhan yang ada, sesuai acara Sail Tomini 2015 silam, TNI AL telah menetapkan pelabuhan Tinombo paling memenuhi syarat.
“Pelabuhan Tinombo merupakan pelabuhan alam yang terbaik di wilayah Teluk Tomini. Oleh karena itu supaya tidak terlalu banyak menyiapkan hal-hal yang terkait dengan tol laut, maka untuk tahap awal ini kita tetapkan di Pelabuhan Tinombo,” paparnya.
Apalagi katanya Parimo merupakan gudang beras Indonesia Timur. Dalam setahun bisa memproduksi 200 ribu ton beras yang bisa menyuplai hingga ke Provinsi Gorontalo, Sulawesi Ttara, Maluku Utara hingga Papua.
“Untuk tahap awal ini kita kirim 16 ton beras. Mudah-mudahan dengan adanya tol laut ini, tidak perlu jauh jauh lagi ke Sulawesi Selatan untuk menjual hasil produksi tetapi cukup yang dari wilayah utara menjualnya di Tinombo, kemudian melalui tol laut ini kita bisa kirim seluruh pelosok Indonesia,” ujar Samsurizal.
Kepala Cabang PT Djakarta Lloyd Bitung, Hadidjah Ahmad mengatakan, dipilihnya Parigi Moutong sebagai salah satu tujuan tol laut karena komoditi di wilayah itu dinilai cukup memberikan prospek.
“Sebelumnya sudah ada survei dari Kementerian Perhubungan, potensi komoditi yang ada di Kabupaten Parigi Moutong prospeknya cukup bagus menggunakan tol laut,” Kata Hadidjah ditemui usai launching tol laut di Tinombo, Sabtu (3/11/2018).
Hadidjah menambahkan, Kapal KM Kendhaga Nusantara 13 memiliki kapasitas 25 ton berisi 100 kontainer kosong, dua diantaranya dilengkapi pendingin.
Semuanya diperuntukkan bagi pelaku usaha Parimo. Tarif angkut yang ditawarkan juga hanya seperdua dari tarif biasa.
“Silakan bagi pelaku usaha manfaatkan tol laut ini dengan baik sesuai rute yang ditetapkan Kementerian Perhubungan, yaitu Bitung, Parigi Moutong, Tinombo, Poso, Ampana, Pagimana dan Banggai serta Liyana Banggai yang ada di Baubau,” ungkapnya. CAL
Komentar