SultengTerkini.Com, JAKARTA- Seiring dengan berkembangnya industri fashion hijab di berbagai negara di dunia, harga hijab semakin bervariasi. Hijab tak lagi dipandang sebagai aksesori pelengkap busana, tapi semakin diseriusi pembuatannya.
Awal tahun 2018, sebuah e-commerce hijab asal Amerika merilis produk hijab luxury. Berbeda dari kebanyakan hijab yang dijual di Amerika dan Eropa, hijab couture ini terlihat mewah dengan hiasan payet dan paduan bahan lace.
Ada beberapa desain hijab yang disajikan dalam koleksi ini. Semuanya dibandrol dengan rentang harga Rp 3-4 jutaan. Hijab tersebut memang didesain untuk acara-acara spesial, seperti pernikahan.
Tapi ternyata, hijab couture besutan Haute Hijab itu bukanlah satu-satunya hijab yang dijual dengan harga premium. Turki punya banyak scarf berkualitas tinggi yang dijual dengan harga jutaan rupiah.
Salah satunya adalah brand Gizia yang menjual pashmina silk seharga 219.90 USD atau sekitar Rp 3.2 juta.
Sekilas, pashmina itu seperti pashmina bercorak biasa, tapi pashmina Gizia terbuat dari 100% silk dan di-print dengan teknologi canggih.
Tak heran jika Turki memiliki banyak scarf motif dengan harga tinggi. Beberapa pabrik brand ternama seperti Gucci hingga ritel ZARA memproduksi barang fashion di Turki.
Negara mayoritas muslim lainnya seperti Malaysia juga punya hijab premium. Brand hijab yang paling terkenal di sana adalah Duck Scarves, besutan fashion blogger dan pengusaha sukses Vivy Yusof.
Salah satu hijab yang paling mahal adalah pashmina printing atau bercorak. Pashmina dalam koleksi Blurred Lines ini terbuat dari satin silk dengan pilihan corak abstrak dan warna lembut. Harganya dibandrol Rp 1.190.000.
Untuk koleksi hijab daily atau ready to wear, para pebisnis di Indonesia tidak ada yang mematok hijab hingga di atas Rp 1 juta. Terkecuali untuk hijab pengantin yang pembuatannya personal. Harganya bisa berbeda-beda sesuai desain yang diinginkan.
(sumber: detik.com)
Komentar