SultengTerkini.Com, PALU– Bencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang terjadi pada Jumat, 28 September 2018 meninggalkan duka yang mendalam bagi warga Sulawesi Tengah (Sulteng). Tidak sedikit korban jiwa maupun harta hilang akibat dampak musibah tersebut, tak terkecuali personel Polda Sulteng.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sulteng sebanyak 19 anggotanya dinyatakan tewas, 12 jasad diantaranya berhasil ditemukan, sementara tujuh lagi tidak ditemukan.
“Berdasarkan hasil sidang, tujuh anggota Polda Sulteng yang sebelumnya hilang itu telah dinyatakan meninggal dunia,” kata Kapolda Sulteng Brigjen Polisi Ermi Widyatno kepada sejumlah jurnalis usai penyerahan santunan kepada anggotanya dan atau ahli warisnya korban gempa yang dilaksanakan di Aula Torabelo mapolda setempat, Rabu (28/11/2018).
Adapun besaran santunan yang diberikan kepada ahli waris dari personel Polri yang gugur dalam dinas sebesar Rp 35 juta. Santunan untuk ahli waris dari personel Polri yang dinyatakan hilang atau belum ditemukan Rp 35 juta.
Santunan untuk personel Polri yang keluarganya meninggal dunia (suami/istri/anak kandung) Rp 20 juta. Sedangkan santunan untuk personel Polri yang kediamannya hilang atau rata dengan tanah akibat gempa dahsyat itu sebesar Rp 15 juta.
Dana santunan itu berasal dari Asisten SDM Kapolri dan Kapolda Sulteng dengan total sebesar Rp 2.495.000.000.
Kapolda Ermi menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya kepada anggotanya dan keluarga besar Polda Sulteng yang mendapat ujian dari Tuhan Yang Maha Kuasa atas musibah tersebut.
“Bagi keluarga yang ditinggalkan agar menerima dengan tabah dan ikhlas. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari musibah ini untuk bangkit kembali menyongsong masa depan yang lebih baik dengan bimbingan Allah SWT,” pungkas orang pertama di Polda Sulteng itu.
Kapolda Ermi menambahkan, sebanyak 95 rumah milik personel Polda Sulteng yang kebanyakan berlokasi di Kelurahan Petobo dan Balaroa dinyatakan hilang atau rata dengan tanah akibat gempa, likuefaksi serta tsunami.
Selain itu, tercatat pula sebanyak 274 unit rumah milik anggota Polda Sulteng yang mengalami rusak berat, 391 rusak sedang, dan 762 rusak ringan, dengan total 1.522 rumah yang terdampak gempa, likuefaksi, serta tsunami di Kabupaten Donggala, Sigi, dan Kota Palu.
Bagi personel Polri yang meninggal dunia, selain mendapat santunan dari Asisten SDM Kapolri dan Kapolda Sulteng, juga dianugerahkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada 19 anggota Polda Sulteng yang gugur akibat musibah tersebut.
Berikut personel Polda Sulteng yang meninggal dunia AKP Anumerta Hendrik (Kanit Sabhara Polsek Palu Selatan Polres Palu), AKP Anumerta Soeprayitno (Kasubbag Renmin Bid TI Polda Sulteng), AKP Anumerta Royke Mamarimbing (Kanit Lantas Polsek Biromaru Polres Sigi), Iptu Anumerta Taufik Rongalaha (Kasiwas Polres Palu).
Selanjutnya, Aipda Anumerta Bambang Supriyadi (anggota Satlantas Polres Palu), Aipda Anumerta Zainal Daud (anggota Polsek Palu Barat), Aipda Anumerta Abdullah Usman Saleh (anggota Polsek Palu Barat), Aipda Anumerta David (anggota Polsek Biromaru Polres Sigi), Bripka Anumerta I Gusti Kadek Sukamiarta (anggota Satlantas Polres Palu).
Kemudian Bripka Anumerta Nofriono (anggota Polsek Biromaru Polres Sigi), Brigadir Anumerta I Kadek Dipayana (anggota Polres Sigi), Brigadir Anumerta Adri Fransiska (anggota Brimob Polda Sulteng).
Sementara tujuh lainnya yang jasadnya belum ditemukan namun sudah dinyatakan meninggal dunia adalah AKP Anumerta Sarfani (pejabat sementara Kasubbag Sarpras Bagsumda Polres Palu), Aiptu Anumerta Mustofa (anggota Satlantas Polres Palu), Aipda Anumerta Rahmad Mauludi (anggota Satlantas Polres Palu).
Selanjutnya, Briptu Anumerta Putu Ayu Lennyaningsih (anggota Bagops Polres Palu), Briptu Anumerta Riza Mahdiya Annisa (anggota Bagsumda Polres Palu), Briptu Anumerta Desak Nyoman Elia Puspitasari (anggota Bagops Polres Palu), dan Pengatur Sugiarti Anuna (pejabat sementara Kaurmin Rumkit Bhayangkara Palu).
Turut mendampingi Kapolda dalam penyerahan santunan itu adalah Ketua Bhayangkari Daerah Sulteng Peni Ermi Widyatno, serta sejumlah pejabat utama diantaranya Irwasda Kombes Polisi Aries Syarief Hidayat, Kepala Biro SDM Kombes Polisi Muslikhun, dan Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Polisi Arief Agus Marwan. CAL
Komentar