Konflik Sosial di Sulteng Turun

WhatsApp Image 2019-06-19 at 12.57.36
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme rapat koordinasi dan silaturahmi di Kota Palu, Rabu (19/6/2019). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PALU– Dalam rangka menguatkan sinergitas antar K/L satgas penanggulangan terorisme di Sulawesi Tengah (Sulteng), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaksanakan rapat koordinasi (rakor) dan silaturahmi di Kota Palu, Rabu (19/6/2019).

Rakor dihadiri Sestama BNPT Marsekal Muda TNI Adang Supriyadi dan Gubernur Sulteng diwakili Staf Ahli Hukum dan Politik Mohammad Nizam.

Sestama menyampaikan BNPT telah mencanangkan program strategis penanggulangan teror bersama mitra K/L nya di Sulteng dan dua daerah lainnya yakni Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur.

“Kami ingin membantu sasaran-sasaran mana yang pas untuk dibantu,” ungkap perwira tinggi TNI AU itu.

Sementara itu, Staf Ahli Mohammad Nizam yang membaca sambutan tertulis Gubernur Longki Djanggola memandang penting sinergitas aparat pemerintah untuk mengatasi ancaman konflik dan terorisme di daerah.

Konflik sosial di Sulteng menurutnya terus menurun dari waktu ke waktu.

Disamping karena keberhasilan aparat, kesadaran masyarakat yang makin tinggi akan rasa aman membuat situasi kamtibmas Sulteng makin awet terpelihara.

Ia menambahkan, ada tiga penyangga atau komponen penting yang berperan menjaga stabilitas keamanan yaitu lembaga adat, agama dan pemerintah.

“Ini adalah falsafah lokal yang dianut untuk menyelesaikan setiap masalah,” pungkasnya tentang perpaduan dari ketiganya.

Tahun 2018 lalu, BNPT telah melaksanakan kegiatan deradikalisasi melalui program dimaksud meliputi, perbaikan jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, pemberian bantuan keserasian sosial oleh Kementerian Sosial.

Kemudian beasiswa pendidikan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara, pemasangan lampu tenaga surya oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, pembagian buku-buku keagamaan oleh Kementerian Agama dan sebagainya.

Untuk tahun ini kelanjutan program akan menyasar wilayah Kota Palu, Kabupaten Morowali, Poso, Parigi Moutong dan Tojo Unauna.

Rakor itu diikuti para pejabat BNPT, wakil K/L, Kesbangpol, organisasi perangkat daerah teknis, akademisi, ormas dan mitra kerja. CAL

Komentar