SultengTerkini.Com, PALU– Warga Maluku Utara adalah kesatuan tak terpisah dari masyarakat Kota Palu di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang siap membangun kemajuan dan kesejahteraan bagi daerah.
Hal itu disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng Mohammad Hidayat Lamakarate saat bersilaturahmi dengan Kerukunan Keluarga Maluku Utara-Sulawesi Tengah di sebuah toko roti Jalan Towua, Palu Selatan, Senin (15/7/2019) malam.
Ia mengatakan, masyarakat Palu tidak hanya dihuni warga asli Kaili, tapi juga para pendatang yang menjadikan ibukota Sulteng ini Indonesia mini, sebab keterwakilan semua suku dan etnis bisa dijumpai di Palu.
“Kami tidak merasa lagi warga Maluku Utara orang lain tapi sudah jadi orang Palu,” ujarnya menegaskan tidak ada sekat yang membatasi kedua masyarakat.
Di bagian lain, Ia juga mengajak warga kerukunan aktif menata kembali Palu pascabencana 28 September 2018.
“Kita kembalikan keceriaan kita, kita kembali bangun Palu, Sulawesi Tengah,” pungkasnya.
Acara diisi dengan santap malam bersama, hiburan, sambutan, penyerahan buku memoar ke Sekprov dan penggalangan dana atas musibah gempa yang melanda Maluku Utara belum lama ini.
Dalam kegiatan itu hadir akademisi Untad sekaligus Ketua Kerukunan Muhammad Nur Sangadji, Wakil Ketua DPRD Sulteng Alimuddin Paada, unsur forum komunikasi pimpinan daerah, tokoh muda Ruslan Sangadji dan komponen masyarakat Maluku Utara dari berbagai latar profesi. CAL
Komentar