SultengTerkini.Com, PALU– Memimpin di Sekolah Luar Biasa (SLB) punya tantangan sendiri yang 180 derajat bedanya daripada memimpin sekolah umum. Karakteristik siswa berlatar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) menuntut kepala SLB harus punya keterampilan khusus, terutama kesabaran, ketelatenan dan keikhlasan ekstra dalam memikul amanah.
“Sedangkan sekolah biasa-biasa saja cukup berat apalagi ini luar biasa,” kata Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola di antara sambutannya pada acara pelantikan 16 Kepala SLB baru lingkup Provinsi Sulteng, Senin (11/11/2019) di Gedung Pogombo.
Meski aturan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 membebaskan kepala sekolah dari tugas mengajar supaya fokus dalam melaksanakan tugas manajerial, akan tetapi untuk kasus SLB agak berbeda.
Adalah faktor minimnya guru dan tenaga kependidikan urai gubernur sehingga kepala SLB harus legowo merangkap tugas guru.
Dia mengatakan, kajian WHO memberi estimasi bahwa penyandang disabilitas di suatu wilayah adalah 10% dari keseluruhan penduduk.
“Bila jumlah penduduk Sulawesi Tengah saat ini mencapai 3 juta jiwa, maka ada 300 ribu jiwa penyandang disabilitas dan bila 30% saja dari jumlah itu adalah usia sekolah, maka ada 90 ribu ABK yang membutuhkan layanan pendidikan,” tutur Gubernur Longki terkait jumlah ABK yang butuh layanan pendidikan khusus.
Walau kementerian telah menetapkan program sekolah inklusi untuk menyerap ABK dalam lingkungan belajar yang sama dengan siswa reguler, akan tetapi hal ini belum cukup membantu.
Ditambah lagi ratio SLB dan sekolah umum di Sulteng sambung gubernur sangat timpang yaitu sekitar 29 berbanding 4000-an.
Olehnya pemerataan akses pendidikan di kabupaten/kota adalah kata kunci supaya peserta ABK dapat mengenyam pendidikan seperti anak-anak lain pada umumnya.
Untuk itu, kepala SLB diharap gubernur jadi inspirator bagi semua kalangan supaya bersumbangsih mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Olehnya itu pimpinlah sekolah saudara masing-masing dengan lebih mengutamakan sikap dan tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata apalagi asal main perintah,” pungkasnya agar kepala SLB mengedepankan karakter dalam memimpin.
Lampu yang tiba-tiba padam seusai sambutan rupanya bagian skenario kecil panitia memberi surprise ulang tahun ke 67 kepada Gubernur Longki Djanggola sore itu. CAL
Komentar