SultengTerkini.Com, PALU– Forum Kerukunan Umat Beragama di Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan deklarasi untuk memperkuat kerukunan, kedamaian, dan keamanan di wilayahnya bertempat di lokasi Gong Perdamaian Nosasara Nosabatutu, Kota Palu, Sabtu (23/11/2019) sore.
Seorang pengurus FKUB yang membacakan isi deklarasi itu menyatakan, pelantikan presiden, wakil presiden, dan anggota legislatif hasil Pemilu 2019 telah selesai dilaksanakan.
“Maka dalam rangka menjaga keutuhan negara kesatuan repubik indonesia yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan menjunjung tinggi Bineka Tunggal Ika, dan kondisi daerah Sulawesi Tengah yang rukun, damai dan aman, kami segenap Forum Kerukunan Umat Beragama se Sulawesi Tengah menyampaikan deklarasi kerukunan,” katanya.
Deklarasi kerukunan itu berisi lima poin diantaranya menyatakan pihak FKUB bertekad menjadi terdepan dan bersama segenap komponen bangsa dan pemerintah daerah Sulawesi Tengah untuk terus membangun dan merawat kerukunan beragama dan kerukunan nasional demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan menjunjung tinggi Bineka Tunggal Ika.
Pihaknya juga menolak segala bentuk penyebaran berita bohong atau hoax, ujaran kebencian yang berpotensi menimbulkan konflik, menciderai kerukunan beragama dan kekacauan bangsa.
Pihak FKUB juga mengimbau dan mengajak seluruh komponen umat beragama untuk menghargai perbedaan, mengedepankan persamaan, serta meminimalisir kecurigaan dan prasangka buruk terhadap sesama penganut baragama demi terciptanya kerukunan, kedamaian dan keamanan di Sulteng.
Ketua FKUB Sulteng, Zainal Abidin mengatakan, deklarasi kerukunan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan rapat kerja FKUB se Sulteng.
Dalam raker itu, para peserta menginginkan agar ada semacam deklarasi untuk membangun kerukunan dan kedamaian di Sulteng.
“Ini sebagai motivasi kepada seluruh umat beragama agar kedamaian tercipta di Sulteng,” katanya kepada sejumlah jurnalis usai deklarasi.
Pihaknya sengaja memilih lokasi Gong Perdamaian sebagai tempat deklarasi karena para peserta ingin menciptakan satu situasi yang memang diharapkan oleh Brigjen (Purn) I Made Dewa Parsana sebagai pendiri tempat ini sebagai awal mula terciptanya perdamaian di Sulteng.
“Beliau (Dewa Parsana) berkeinginan juga sama dengan keinginan FKUB, bagaimana kita memulai menciptakan perdamaian itu dimulai dari Sulawesi Tengah. Dari Sulawesi Tengah untuk perdamaian Indonesia, dari Sulawesi Tengah untuk perdamaian dunia, itu harapan dari pendiri Gong Perdamaian ini,” tutur mantan Rektor IAIN Palu itu.
Selain para pengurus FKUB se Sulteng, deklarasi itu juga dihadiri pihak Kementerian Agama Sulteng dan Kepala Badan Kesbangpol Sulteng, Fachruddin Yambas, dan Ketua Asosiasi FKUB Indonesia, Ida Pangalingsir Agung Putra Sukahet. CAL
Komentar