SultengTerkini.Com, PALU– Persentase tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah (Sulteng), khususnya di desa dan kota per Maret 2019 menunjukkan penurunan yaitu 15,62 % dan 9,32 %.
Data tersebut disampaikan Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulteng, Bunga Elim Somba saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Daerah Tingkat Provinsi Sulteng Tahun 2019 di kantor Bappeda Jalan Muhammad Yamin, Kota Palu, Senin (9/12) 2019.
Dia mengatakan, ada beberapa faktor penyebab penurunan dari posisi per September 2018 yaitu 15,41 % dan 9,50 %, misalnya kenaikan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk Sulteng ditengarai menurunkan kemiskinan.
“Untuk ADD Sulawesi Tengah pada tahun 2019 mencapai 1,57 triliun rupiah atau naik 14,49 persen dibanding tahun 2018 lalu,” tuturnya.
Adanya kebijakan penangguhan kredit oleh perbankan bagi debitur terdampak bencana juga berimbas menurunkan kemiskinan di perkotaan, sehingga dana yang biasanya untuk membayar kredit digunakan konsumsi.
Meski begitu, program pengentasan kemiskinan digarisbawahi asisten harus tetap difokuskan, sebab masih tinggi yaitu sebesar 13,69 % atau di atas rerata nasional.
Olehnya program yang didesain tim, saran asisten harus sesuai dengan permasalahan, karakteristik dan sumber daya daerah masing-masing.
“Diperlukan efektivitas penanggulangan kemiskinan yang dipengaruhi oleh kualitas koordinasi lintas sektoral dan lintas pemangku kepentingan,” pungkasnya agar angka kemiskinan setiap tahun terus menurun.
Sesuai Permendagri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah, ketua pada pemerintah provinsi itu dijabat wakil gubernur, sedang kabupaten oleh wakil bupati dan kota oleh wakil walikota.
Dari 13 kabupaten/kota hanya delapan ketua yang hadir langsung, sedang wagub diwakili Asisten Elim Somba.
Peserta lain yang turut hadir adalah kepala Bappeda se Sulteng, PKK, tim asistensi, LSM/NGO, dan OPD teknis. CAL
Komentar