Jelang Pilkada Serentak 2020, Gubernur Sulteng Harap KNPI Netral

GUBERNUR Sulawesi Tengah Longki Djanggola menerima audiensi Ketua KNPI Sulteng terpilih, Widya Ponulele dan pengurus KNPI lainnya bertempat di ruang kerjanya, Kamis (23/1/2020). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola didampingi Asisten Administrasi Umum dan Kepegawaian Mulyono, Kadis Pemuda dan Olah Raga, Kepala Kesbangpol menerima audiensi Ketua KNPI Sulteng terpilih, Widya Ponulele dan pengurus KNPI lainnya bertempat di ruang kerjanya, Kamis (23/1/2020).

Pada kesempatan itu, Ketua KNPI Sulteng terpilih, Widya Ponulele menyampaikan hasil musyawarah KNPI yang baru dilaksanakan dan struktur pengurusnya lalu dimohon untuk dilakukan pengukuhan serta pelantikan.

Gubernur Longki Djanggola menyatakan dirinya mengikuti terus perkembangan kepemudaan dalam hal ini kepengurusan KNPI ada yang dibekukan oleh Kemenkumham.

Melihat hal tersebut, Gubernur mengharapkan KNPI Sulteng agar dapat mempersatukan dan tidak ikut-ikutan dengan perbedaan yang ada di pusat.

Jika perbedaan tersebut diikuti akan berdampak kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam hal pemberian bantuan dan dukungan kepada KNPI.

“Untuk itu saya mengharap agar kedua kubu KNPI dapat islah dan bisa satu, dapat menyusun program-program KNPI kedepan,” katanya.

Gubernur mengharapkan Ketua KNPI yang baru, Widya Ponulele dan pengurusnya agar dapat memanfaatkan gedung KNPI yang sudah disiapkan dan seluruh organisasi kepemudaan dapat berhimpun di gedung tersebut.

Widya Ponulele melaporkan, gedung KNPI saat ini rusak berat akibat gempa 28 September 2018 lalu, sehingga perlu direhabilitasi.

Gubernur Longki langsung meminta agar KNPI dapat menyurat secepatnya kepadanya tembusan kepada Kepala Dispora untuk dapat dilakukan analisa terhadap kondisi bangunan gedung tersebut serta dapat dilakukan rehabilitasi pada tahun anggaran 2021.

Gubernur Longki juga mengharapkan agar KNPI netral dari konstelasi politik dalam hal ini pemilihan kepala daerah serentak di Sulteng dengan tidak diboncengi bendera partai politik dan ķandidat yang bertarung dalam pilkada. CAL

Komentar