SultengTerkini.Com, CINA– Jumlah korban jiwa akibat virus corona yang pertama kali menyebar di Wuhan, Cina kian bertambah.
Dilansir CNN, hingga Selasa (4/2/2020), terdapat 426 orang meninggal dunia akibat virus tersebut. Perinciannya yakni 425 di Cina dan seorang lainnya di Filipina.
Pihak berwenang mengonfirmasi tambahan 2.345 kasus terkait virus corona di Hubei pada Senin (03/02/0202). Hal itu membuat jumlah total kasus di provinsi itu menjadi 13.522 kasus.
Otoritas kesehatan setempat mengatakan 10.990 pasien telah dirawat di rumah sakit di Hubei, termasuk 576 yang berada dalam kondisi kritis. Ada lebih dari 20.000 kasus virus korona yang dikonfirmasi secara global. Sebelumnya pada Senin (03/02/2020), jumlah korban meninggal 362 orang.
Dikutip dari peta penyebaran virus corona yang dikembangkan oleh Departemen Teknik Sipil Universitas John Hopkins, Baltimore, terdapat 27 negara yang punya kasus positif corona, termasuk Cina.
Berikut ini rincian kasus dan negaranya:
1. Cina: 19.967
2. Jepang: 20
3. Thailand: 19
4. Singapura: 18
5. Hong Kong: 15
6. Korea Selatan: 15
7. Australia: 12
8. Jerman: 12
9. US: 11
10. Taiwan: 10
11. Vietnam: 8
12. Makau: 8
13. Malaysia: 8
14. Perancis: 6
15. Uni Emirat Arab: 5
16. Kanada:4
17. India: 3
18. Italia: 2
19. Rusia: 2
20. Filipina: 2
21. UK: 2
22. Nepal: 1
23. Kamboja: 1
24. Spanyol: 1
25. Finlandia: 1
26. Swedia: 1
27. Sri Lanka: 1.
Meski terus menyebabkan korban jiwa, dilansir New York Times (04/02/2020), sebanyak 632 orang dikabarkan sembuh dari virus corona.
Sementara itu, dilansir CBS News (04/02/2020), tiga kasus lagi dari coronavirus baru dikonfirmasi di AS pada hari Minggu (02/02/2020). Semuanya di California. Sebagian besar kasus, atau lebih dari 20.000 kasus virus corona dikonfirmasi terjadi di Cina.
Diketahui, kasus ke-11 terkait virus corona dilaporkan terjadi di Jerman pada Senin (03/02/2020), seperti dilansir dari CNN.
Menurut Kantor Negara untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan, kasus kesebelas diidentifikasi pada seorang anak dari distrik Traunstein.
Dia dites positif hanya seminggu setelah ayah anak itu ditemukan telah terinfeksi. Pada Sabtu (01/02/020), CNN melaporkan bahwa yang bersangkutan merupakan seorang karyawan di sebuah perusahaan di distrik Starnberg.
Di sana enam karyawan lain sebelumnya dinyatakan positif terkena virus mematikan itu.
(sumber: kompas.com)
Komentar