Pekan Depan, 20 KK Tempati Huntap I Tondo

BPBD Kota Palu melaksanakan pertemuan dengan 20 kepala keluarga calon penghuni hunian tetap I Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore di Ruang Rapat Bantaya kantor walikota setempat, Kamis (14/5/2020). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PALU– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu di Sulawesi Tengah melaksanakan pertemuan dengan 20 kepala keluarga (KK) calon penghuni hunian tetap (huntap) I Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore di Ruang Rapat Bantaya kantor walikota setempat, Kamis (14/5/2020).

Dalam arahannya, Kepala BPBD Kota Palu, Singgih B Prasetyo mengatakan, 20 KK ini akan menempati huntap yang dibangun oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

“Sesuai arahan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, huntap yang akan ditempati berlokasi di Blok P yang dianggap paling siap dihuni karena duluan dibangun dan letaknya dekat dengan jalan besar,” ujarnya.

Rencananya kata dia, Senin (18/5/2020) mendatang akan dilaksanakan seremonial penyerahan kunci huntap kepada 20 KK sekaligus berbuka puasa di huntap I Kelurahan Tondo.

Menurut Singgih, Walikota Hidayat menginginkan agar para penyintas bencana segera menempati huntap tersebut karena disinyalir keamanan rumah-rumah di huntap sudah mulai terganggu.

“Sehingga pihak Buddha Tzu Chi juga tidak mampu mengamankan sekian banyak rumah. Olehnya dengan adanya bapak ibu yang tinggal disitu, paling tidak sudah dijaga oleh pemiliknya masing-masing,” katanya.

Dia menjelaskan, sertifikat tanahnya akan dibuatkan atas nama pemilik huntap, namun harus ada prosedur yang harus dilalui, sehingga membutuhkan proses yang tidak sebentar.

“Sertifikat itu diharapkan secepatnya, namun ada prosedur yang harus dilalui dan itu tidak mudah. Dari tanah HGB, harus di HPL-kan dulu, setelah itu baru dibuatkan sertifikat atas nama bapak ibu,” lanjutnya.

Sementara itu katanya, bagi 500 KK lebih calon penghuni huntap lainnya, juga akan diserahkan kunci, namun belum secara resmi untuk ditinggali, karena masih menunggu air mengalir secara maksimal.

“Jangan sampai mereka sudah tinggal disitu, namun kapasitas air belum maksimal,” katanya.

Sementara itu, Direktur PDAM Kota Palu, Alfian menyatakan pihaknya telah menentukan solusi jangka pendek maupun jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan air di huntap.

“Jangka pendeknya, membuat sumur suntik dengan debit lumayan sekitar enam liter per detik yang bisa digunakan untuk 600 KK. Jangka panjangnya, akan mengambil sumber air dari Poboya dan itu sedang disurvei,” ujarnya.

Namun demikian, kata dia, pihaknya akan mengecek kembali Kamis malam ini terkait ketersediaan air di huntap I Blok P serta beberapa blok lainnya.

“Untuk Blok P, insyaAllah siap teraliri air,” pungkasnya. CAL