Cegah Covid-19, CARE Indonesia Bantu 28.000 Warga Pasigala

PIHAK CARE Indonesia menyalurkan bantuan kepada warga berisiko terdampak Covid-19 di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. FOTO: CARE

SultengTerkini.Com, PALU– CARE Indonesia menyalurkan bantuan kepada warga berisiko terdampak Covid-19 di Sulawesi Tengah (Sulteng), khususnya di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala (Pasigala).

Bantuan yang diberikan terdiri dari 262 fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), delapan mesin pompa air, 262 botol sabun cuci tangan cair, 3.442 masker kain dan lebih dari 7.700 lembar materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang COVID-19 berupa baliho, poster dan stiker.

Bantuan tersebut disalurkan melalui kerjasama dengan para mitra CARE Indonesia di Sulteng yaitu KARSA Institute, Yayasan Pena Bulu, Dompet Dhuafa, Human Initiative, ROA dan Sikola Mombine.

Sebanyak 14 desa dan delapan hunian sementara (huntara) komunal yang tersebar di Pasigala menjadi target lokasi dalam penyaluran bantuan ini.

Secara total bantuan ini ditargetkan menjangkau 7.222 KK dan diharapkan memberi manfaat bagi 28.000 warga yang ada di 14 desa dan delapan huntara sasaran distribusi.

Adapun lokasi sasaran bantuan terdiri dari Desa Sibado, Balentuma, Tanjung Padang, Tompe, Lompio, Lembasada dan Tolongano di Kabupaten Donggala, dan Desa Lolu, Langaleso, Balaroa Pewunu, Namo, Lonca, Bolapapu, dan Matauwe di Kabupaten Sigi.

Sedangkan huntara sasaran terdiri dari huntara Petobo, Duyu, Mamboro-OJK, Mamboro-Vale, di Kota Palu.

Kemudian huntara Lolu dan Beka di Kabupaten Sigi serta huntara Tompe dan Tanjung Padang di Kabupaten Donggala.

Bantuan CARE bersama mitra mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Sulteng.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng, Mohammad Hidayat Lamakarate menyatakan, apa yang dilakukan CARE sudah sangat tepat, karena telah melakukan asesmen untuk identifikasi kebutuhan, kemudian mendistribusikan bantuan secara langsung kepada masyarakat dan tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

Sehingga kata dia, bantuan sesuai kebutuhan, tepat sasaran dan tidak akan tumpang tindih dengan bantuan lembaga non-pemerintah lainnya.

Hidayat menjelaskan, CARE adalah lembaga non-pemerintah yang punya partisipasi besar dalam membantu masyarakat korban bencana di Sulteng sejak bencana alam kemarin, maupun bencana non alam yang terjadi hari ini.

Secara organisasi, CARE juga terdaftar di pemerintah sebagai salah satu lembaga yang resmi memberikan bantuan bagi masyarakat di Sulteng dan aktif dalam berbagai klaster untuk membangun koordinasi.

Bantuan CARE yang mulai didistribusikan sejak awal Mei 2020, telah rampung di semua lokasi sasaran pada Selasa (19/5/2020).

Bantuan tersebut telah dimanfaatkan warga sasaran. Hilza (30), warga huntara Petobo mengatakan, bantuan dari CARE sangat menolong warga huntara, apalagi soal kebersihan untuk mencuci tangan.

“Kami sulit untuk mengakses tempat mencuci tangan yang layak,” katanya.

Bagi ibu tiga anak ini, waktu yang penting untuk cuci tangan pada masa covid ini, terutama pada saat mau masuk dalam rumah, setelah bersalaman dan sebelum makan.

Hilza juga mengharapkan adanya bantuan berupa sembako untuk meringankan beban dalam masa COVID-19 ini.

“Kami kesulitan beli bahan makanan untuk memenuhi lima anggota keluarga, karena suami yang hanya bekerja mencari besi bekas, hampir tidak ada penghasilan selama Corona,” tutur Hilza. CAL