SultengTerkini.Com, PALU– Menjelang akhir penghentian aktivitas penerbangan komersil sebagai upaya pengendalian transportasi dalam pencegahan Covid-19, Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola melaksanakan rapat bersama forum komunikasi pimpinan daerah di kantor gubernur setempat pada Jumat (29/5/2020).
Turut hadir dalam rapat itu adalah Kepala Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu Ubaedillah beserta perwakilan maskapai udara yang beroperasi di wilayah Sulteng.
Seiring aktivasi layanan penerbangan komersil mulai Juni 2020 nanti, maka gubernur meminta pihak bandara memperketat pemeriksaan penumpang untuk mencegah penularan virus.
Merespon hal itu, maka Kepala Bandara Ubaedillah menyatakan pihaknya telah lebih dulu berkoordinasi dengan perwakilan maskapai, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Dinas Kesehatan.
Menurutnya, proses pemeriksaan penumpang akan melewati beberapa cek poin untuk mengecek keabsahan dokumen dan kesehatan (suhu tubuhnya) dengan melibatkan unsur dinas kesehatan, KKP dan TNI/Polri.
Apabila didapat kekurangan maka dia pastikan bahwa penumpang tersebut batal berangkat.
Selain memperlihatkan surat kesehatan bebas Covid-19, penumpang juga wajib membawa hasil rapid test atau swab PCR untuk pembuktian.
Untuk rapid test sendiri tambahnya memiliki jangka waktu kedaluwarsa tiga hari sedang PCR sampai tujuh hari.
Sementara bagi penumpang yang tiba dan setelah dicek menunjukkan gejala Covid-19, maka pihak bandara sudah menyiapkan ruang isolasi sebelum dia dijemput otoritas kesehatan.
Pada perwakilan maskapai, Gubernur Longki juga meminta supaya menyosialisasikan tentang kelengkapan dokumen dan kesehatan yang wajib dipenuhi calon penumpang sebelum terbang.
Dia juga menyarankan supaya maskapai hanya menjual tiket di kantor perwakilan dan menyetop dulu penjualan baik lewat travel maupun online.
Sebaliknya dari perwakilan maskapai, gubernur mendapat informasi bahwa belum semuanya siap mengudara kembali Juni 2020 nanti.
Terungkap bahwa baru Garuda Indonesia yang menyatakan siap melayani penumpang komersil per 3 Juni dengan frekuensi penerbangan empat kali seminggu.
Sedang perwakilan Lion Air menyatakan baru akan menerbangkan penumpang pada pertengahan Juni 2020.
“Manakala anda menjual tiket, maka anda turut bertanggungjawab atas keabsahan calon penumpang itu siap terbang,” tegas Gubernur Longki mengajak maskapai turut membantu pencegahan Covid-19. CAL