SultengTerkini.Com, PALU– Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama relawan terus melakukan asesmen terkait warga yang berhak menerima manfaat daging kurban pada pelaksanaan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 31 Juli 2020 mendatang.
Ikhtiar dalam memenuhi kebutuhan warga tak mampu melalui Program Global Kurban ACT ini, sudah bergulir sejak berakhirnya perayaan Idul Adha 1440 Hijriah tahun lalu.
Untuk kurban tahun ini, lembaga kemanusiaan global ini juga sudah mengeluarkan daftar harga dari hewan kurban yang akan dibagikan kepada warga.
Kepala Cabang ACT Sulteng, Nurmarjani Loulembah mengatakan, dari total seluruh cabang yang ada di Indonesia, ACT Sulteng sudah memasukkan beberapa lokasi titik pemotongan yang menjangkau kabupaten dan kota sebanyak 13 titik.
Hanya saja kata dia, belum bisa dipastikan apakah pendistribusian dapat menyentuh secara keseluruhan dari titik yang telah diusulkan.
“Memang wilayah implementasi Aksi Cepat Tanggap sangat luas, sehingga kami belum tahu nantinya bisa menyalurkan di semua titik itu atau tidak,” katanya kepada jurnalis, Jumat (12/6/2020).
Dia menyebut, selain Kota Palu, pada pelaksanaan Idul Adha 1440 Hijriah tahun lalu ACT Sulteng sudah menyentuh beberapa daerah seperti Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Banggai Kepulauan dan Morowali.
Sehingga tahun ini kata dia, ACT Sulteng berupaya untuk menyentuh seluruh kabupaten yang ada di Sulteng untuk dijadikan wilayah implementasi.
“Hanya saja kami belum tahu berapa jumlah wilayah implementasi yang disetujui oleh pusat. Saat ini relawan kami juga masih melakukan pendekatan-pendekatan kepada donatur dan mitra untuk bisa melaksanakan kurban bersama ACT, serta mencari data terkait masyarakat yang membutuhkan dan paling berhak mendapatkan daging kurban,” jelasnya.
“Kami juga melakukan pendekatan kepada peternak atau pelapak hewan. Kami juga melakukan kerja sama dengan mereka, sehingga itu memungkinkan kita bisa lebih banyak menyalurkan daging kurban di wilayah Sulawesi Tengah,” tuturnya.
Selain masyarakat di wilayah Sulteng, beberapa mitra dari luar juga memberikan daging kurbannya ke Sulteng.
Meski belum diketahui secara pasti jumlah daging kurban yang diberikan, namun berdasarkan informasi dari kantor pusat bahwa tahun ini sudah dipastikan beberapa mitra yang akan berkurban di Sulteng.
“Meski suasana pascagempa begitu terasa di tahun kemarin, tapi memang masih banyak korban bencana gempa 2018 lalu yang masih hidup dalam kemelaratan,” ungkapnya.
Nurmarjani menandaskan, masyarakat yang menjadi sasaran dari distribusi kurban ini tentunya sesuai dengan syariat Islam, yaitu masyarakat yang memang berhak.
Pihak ACT sendiri sudah memiliki daftar beberapa titik lokasi pendistribusian. Akan tetapi kata dia, tidak menutup kemungkinan akan diperluas dengan lokasi lain.
Pasalnya saat ini, tim ACT maupun relawan masih terus melakukan asesmen terkait masyarakat yang paling berhak mendapatkan bantuan kurban.
Paling tidak untuk memberikan data kepada kantor pusat dan meyakinkan kepada mitra lokalan ACT Sulteng bahwa penerima manfaat kurban dari ACT Sulteng sangat jelas karena menjangkau orang yang berhak.
“Harapannya tahun ini insyaAllah bisa bertambah, karena kan efek dari Covid-19 cukup luas dan warga Sulteng juga cukup terdampak akibat wabah ini dan memaksa warga hidup dalam kemelaratan,” pungkasnya. CAL