PALU– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) sangat terbuka dan antusias untuk melaksanakan program-program pemerintah pusat melalui kementerian terkait dalam rangka peningkatan sektor pertanian dan perkebunan.
Hal ini disampaikan Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura saat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto melepas ekspor biji kakao dari Sulawesi Tengah tujuan Malaysia dengan total 800 ton senilai Rp 22,5 miliar, hasil produksi dari PT Olam Indonesia, bertempat di Kelurahan Layana, Kota Palu pada Jumat (27/8/2021).
Turut mendampingi kunjungan kerja Menko Airlangga di Palu, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Anggota DPR RI Muhidin M Said, Anggota DPR RI Melki Laka Lena.
Hadir pula Sesmenko Susi Wijono, Jubir Satgas Covid-19 Wiku, Deputi 1 Menko Perekonomian Iskandar Simorangkir, dan Deputi 4 Menko Perekonomian, Rudi Salahudin.
Menurut gubernur, Sulawesi Tengah memiliki areal pertanian yang sangat luas, sehingga diperlukan pembangunan jaringan infrastruktur yang terkoneksi dari pelabuhan ke kantong-kantong produksi.
Kemudian penyediaan bibit unggul, pupuk, teknologi tanam yang tepat serta akses permodalan memadai bagi pelaku tani dan kebun.
“Mudah-mudahan kakao ini tetap menjadi andalan Sulawesi Tengah kedepan, karena pada pada tahun 2010 pernah ekspor sampai 150 ribu ton,” kenang gubernur saat menjadi Walikota Palu.
Dia pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak, terkhusus pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dalam upaya mendorong ekspor komoditi Sulteng melalui Gerak Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).
Berdasarkan pendapatnya, nilai hasil ekspor pertanian Sulawesi Tengah menuai kenaikan yang signifikan.
Sampai 27 Agustus 2021, capaian ekspor Sulteng telah mencapai Rp 331,2 miliar dan beberapa bulan yang tersisa di tahun 2021, dia optimis capaian ekspor akan melewati capaian tahun 2020 senilai Rp 444,4 miliar.
Sementara itu, Menko Airlangga Hartanto mengatakan, sektor pertanian memberikan kontribusi yang positif terutama menjadi andalan di Sulteng.
“Sektor pertanian ini masih tumbuh sepanjang Covid-19,” katanya.
Harapannya kata dia, ekspor ini bisa terus ditingkatkan. Apalagi saat ini harga mayoritas komoditas andalan naik. Bahkan gubernur menargetkan pengembangan kakao sampai mencapai Rp 400 miliar per tahun. CAL
Komentar