PALU– Guna mengembangkan potensi wirausaha milenial menuju pasar global berbasis kearifan lokal, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako (FEB Untad) menggelar gebyar kewirausahaan di Taman GOR, Sabtu (13/11/2021).
Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura yang diwakili Asisten II Bidang Ekonomi, Rudi Dewanto mengapresiasi kegiatan tersebut.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng telah melakukan berbagai upaya dalam menumbuhkembangkan usahawan di wilayahnya, termasuk milenial.
Untuk membantu permodalan kata Rudi Dewanto, Pemprov Sulteng bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia. Pelaku usaha yang menggunakan jasa BRI untuk permodalannya, hanya dikenakan bunga yang sangat rendah.
“Kerjasama ini kami lakukan agar pelaku usaha tidak kesulitan dalam hal modal,” tuturnya.
Dia menambahkan, selain perbankan, Pemprov Sulteng juga bekerjasama dengan banyak pihak, termasuk Untad dan praktisi untuk membantu usahawan-usahawan dalam pengembangan mutu, manajemen hingga kemampuan atau skill pelaku usaha.
“Pak gubernur sangat konsisten untuk tumbuhkembang usaha di daerah ini, sehingga tercipta usahawan Sulteng yang menembus pasar nasional dan pasar global,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Palu, Ajenkris meminta kepada para mahasiswa untuk mampu menguasai teknologi, sehingga usahanya bisa berkembang.
Upaya mahasiswa dalam berbisnis meski kecil-kecilan diacungi jempol oleh Ajenkris.
Menurutnya, menjadi mahasiswa tidak mesti bergantung dari orangtua. Seorang mahasiswa harus mampu mandiri, bahkan bisa membantu orangtuanya.
“Makanya jadi mahasiswa jangan malas. Harus rajin. Jalankan bisnis walaupun kecil-kecilan, karena kita semua punya peluang,” tegasnya.
Dia percaya bahwa para pengusaha kaya tidak langsung menjadi besar. Mereka memulai usahanya dari yang kecil.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Jika ada yang mau dikonsultasikan soal usaha kalian, silakan hubungi saya,” ujar Ajenkris sambil membagi nomor kontaknya.
Dekan FEB Untad, Mohammad Iqbal menuturkan, secara keilmuan, mahasiswa telah memiliki modal, karena telah banyak belajar di kampus. Jika ingin menembus pasar global, maka ikutilah jejak pasar global atau jejak digital.
“Potensi kita cukup banyak yang bisa dikembangkan untuk menuju pasar global. Tinggal bagaimana kita belajar mengikuti jejak orang-orang yang lebih dulu bermain di pasar global,” ujarnya.
Terkait gebyar kewirausahaan, Iqbal menuturkan, kegiatan itu menunjukkan kepada dunia bahwa mahasiswa FEB Untad tak hanya belajar, tapi langsung praktik berbisnis. Gebyar kewirausahaan yang digelar FEB Untad diikuti berbagai usaha para mahasiswa. Salah satu produk yang ikut pameran adalah Bawang Goreng Laskar Abadi dari Kelurahan Layana Indah. Kegiatan ini dihadiri Ketua Kadin Kota Palu, Gufron Ahmad. GUS
Komentar