AMPANA– Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tengah (Sulteng), Ma’mun Amir didampingi Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Halimah Amir serta pimpinan organisasi perangkat daerah terkait menyelesaikan kunjungan kerja (kunker) di wilayah timur dan berakhir di Kabupaten Tojo Una-una (Touna).
Kunker wagub diawali di Kabupaten Poso dengan mengambil start dari Kota Palu pada Rabu (16/2/2022).
Usai di Kabupaten Poso, wagub beserta rombongan menuju Kabupaten Morowali, Morowali Utara, Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut. Setelah itu kunker wagub kembali ke Banggai dan berakhir di Touna.
Di Touna, rombongan wagub didampingi Bupati Muhammad Lahay, Sekretaris Kabupaten Muh Syarif Lasawedi, Ketua DPRD Mahmud Lahay, Kadis Pertanian Mahdi, serta pejabat terkait lain.
Kunjungan diawali dengan peninjauan pembangunan jalan usaha tani di Desa Mantangisi, Kecamatan Ampana Tete.
Pembangunan jalan melalui pengerasan Jalan sepanjang 785 meter yang bertujuan memudahkan transportasi dari kantong produksi untuk dipasarkan. Wagub menyatakan kesyukurannya.
“Minimal sudah ada pemerataan jalan untuk memudahkan transportasi. Saya bersyukur hasil produksi jagung melimpah yang secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mengenai permintaan perpanjangan jalan sepanjang tiga kilometer akan dilakukan pengecekan berdasarkan status HPL,” ujar wagub.
Rombongan selanjutnya melakukan peninjauan pembangunan gedung Puskesmas Ampana Tete, wagub menyatakan cukup puas atas pengerjaan bangunan dimaksud.
Terakhir wagub bersama rombongan meninjau pembangunan laboratorium kimia SMAN 2 Ampana Kota. Beberapa struktur bangunan mendapat kritikan dari wagub, terutama WC.
Sebelum meninggalkan perbatasan, tepatnya di Desa Malotong, wagub mengecek saluran air yang tersumbat dan berada di bawah jembatan.
Apabila hujan turun, sungai tersebut akan meluap. Menurut warga sekitar, mereka telah melakukan penggalian, akan tetapi upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena terhimpit batu besar.
Wagub selanjutnya menghubungi pihak Dinas Pekerjaan Umum dan segera mendapatkan tanggapan serta menyatakan kesiapannya melakukan pembongkaran.
“Terima kasih Pak Wagub, kami bersyukur karena bapak telah menyelesaikan masalah kami selama ini,” ujar pria yang biasa dipanggil Mangge.
Salah seorang tim inspektorat yang dimintai keterangannya mengkui banyak menemukan masalah khususnya pembangunan sekolah. Untuk bangunan lain tidak terlalu bermasalah.
Dia menuturkan, sekolah yang cukup parah seperti di Toili. Sementara sekolah percontohan misalnya di Bunta cukup bagus, meskipun masih ada kekurangannya tapi tidak berarti dibandingkan di Toili Barat serta yang ada di Banggai Kepulauan yang cukup parah dan harus diperbaiki.
“Yang mengherankan kontraknya sama semua tapi kok hasilnya bisa berbeda-beda, termasuk kualitas bangunannya,” jelasnya. Hasil pemeriksaan selanjutnya akan dilaporkan ke Gubernur Sulteng. CAL
Komentar