PALU– Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palu, Agus Riyanto mengatakan, saat ini di Sulawesi Tengah (Sulteng) belum ditemukan kopi instan yang mengandung bahan kimia obat (BKO).
“Saat ini tim kami telah melakukan identifikasi, namun belum ada temuan kopi yang mengandung BKO. Semoga di Sulteng tidak ada,” ucapnya saat ditemui jurnalis media ini di ruang kerjanya, Senin (7/3/2022).
Dia mengatakan, beberapa kopi yang mengandung BKO rupanya mencantumkan izin palsu di dalam kemasannya.
Saat ini sudah ada enam kopi yang telah diamankan Pemerintah Pusat diantaranya kopi jantan, kopi pleng, kopi bapak, spider, urat madu, dan Jakarta Bandung.
Keenam kopi tersebut telah ditetapkan mengandung BKO.
“Tidak menutup kemungkinan, kopi tersebut sudah diedarkan di luar pulau Jawa. Untuk itu harus hati-hati jangan terpancing dengan harga murah,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan, kopi yang telah tercampur BKO dapat merusak organ tubuh, hingga dapat menyebabkan kematian.
“BKO tidak bisa dikonsumsi, bahaya, menggunakan BKO berlebihan bisa mengakibatkan overdosis,” ungkapnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat di wilayahnya untuk tidak tergiur barang murah saat berbelanja online. “Lihat dulu kalau mau membeli, apakah disitu ada izin edarnya atau tidak,” ujarnya. ZEN
Komentar