Pj Sekprov Sulteng Harap Warga Banggai Bersaudara Hidup Akur Berdampingan

-Banggai, Utama-
oleh

BANGGAI– Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut berakar budaya yang sama. Faktor ini jadi pengikat bagi masyarakat tiga kabupaten bertetangga di timur Sulawesi ini supaya hidup akur berdampingan.

“Harus selalu baku jaga, baku sayang, dan baku tolong,” harap Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (sekprov) Sulawesi Tengah (Sulteng), M Faizal Mang berpesan.

Kehadirannya mewakili gubernur untuk membuka Pesta Rakyat, Pameran Pembangunan dan Festival Budaya Banggai Bersaudara yang digagas oleh Ormas Forum Kota (Forkot) Banggai di RTH Teluk Lalong, Luwuk, Jumat (11/3/2022) malam.

Tampak hadir Wakil Bupati Banggai, Furqanuddin Masulili, Ketua TP PKK Banggai Amirudin Tamoreka, Asisten Perekonomian Banggai Kepulauan, Ketua Forkot Hasbiallah Latuba dan elemen terkait.

Kegiatan ini bertujuan menyambut HUT Forkot 17 April dan HUT Kabupaten Banggai 8 Juli 2022 nanti, termasuk memulihkan ekonomi serta melestarikan seni budaya.

Pj Sekprov menghimbau supaya masyarakat Banggai Bersaudara menyukseskan program-program percepatan pembangunan.

Misalnya program kredit usaha rakyat yang telah disepakati pemerintah provinsi dan Bank Rakyat Indonesia untuk pengentasan kemiskinan serta pemulihan ekonomi.

“Program ini telah berkontribusi bagi penurunan kemiskinan daerah sebesar 1% dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi (Sulteng) sebesar 11% tahun 2021,” bebernya.

Di bagian lain dia meminta supaya protokol kesehatan jangan kendor dan percepatan vaksinasi sebagai kombinasi mengakhiri pandemi Covid-19.

Faizal Mang mengakhiri sambutan gubernur dengan pantun “makan onyop sambil ketawa; hati-hati ketelan tulang ikan; di Teluk Lalong ada Festival Budaya Banggai Bersaudara; Ayo ke sana cari hiburan”.

Pembukaan acara secara simbolis itu ditandai dengan pemukulan gong serta dimeriahkan tari-tarian tradisional, parodi, drum band, dan musik karambangan.

Tambah spesial dengan momen kejutan dari panitia ke Pj Sekprov yang ulang tahun ke 59. LAH

Komentar