17 Pelaku Bom Ikan di Banggai Laut dan Morowali Ditahan Polisi

-Hukum Kriminal, Utama-
oleh

PALU– Aparat Direktorat Polisi Peraian dan Udara (Ditpolairud) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) menangkap 17 pelaku pencurian ikan dengan menggunakan bom dalam kurun dua hari berturut-turut.

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Polisi Didik Supranoto mengatakan, kasus yang diungkap dalam kurun waktu dua hari berturut-turut itu pertama pada 3 Agustus 2022 di Perairan Tombaton, Kabupaten Banggai Laut.

Kemudian kasus kedua pada 4 Agustus 2022 di Perairan Pulau Karantu Desa Kaleroang, Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali.

Didik menuturkan, penangkapan di Perairan Tombaton Banggai Laut telah diamankan kapal kayu tanpa nama berikut mesinnya, beberapa bom ikan, dan peralatan lain serta 16 pelakunya.

“Sedangkan pelaku yang ditangkap di Bungku Selatan, Morowali hanya satu orang,” katanya.

Menurutnya, 17 pelaku itu kini berstatus tersangka dan ditahan di markas Ditpolairud Polda Sulteng, Kabupaten Donggala.

Dia mengatakan, penangkapan pelaku di Perairan Tomboton tidak berjalan mulus, karena kapal sempat melarikan diri dan terjadi kejar-kejaran dengan Kapal Ditpolairud selama 1,5 jam.

Setelah berhasil dihentikan, saat mengamankan pelaku dari 16 orang yang ada di atas kapal nelayan, seorang diantaranya melakukan perlawanan dengan berupaya merampas senjata petugas, akhirnya petugas pun melakukan tindakan tegas terukur.

Efek dari tindakan tegas baik pelaku utama yang berupaya merebut senjata dan anggota jatuh ke laut bersama senjata yang dipegang.

“Alhamdulillah senjata sudah berhasil ditemukan oleh tim selam Ditpolairud Polda Sulteng,” katanya.

Sementara itu, Direktur Polairud Polda Sulteng, Kombes Polisi Indra Rathana menjelaskan, terhadap pelaku dan korban anggota yang terluka saat ini sudah ditangani di RSU Bhayangkara Palu dan dalam proses penyembuhan.

“Terkait barang bukti yang ada, dapat kita saksikan ada jeriken lima liter dan 20 liter yang dijadikan bom ikan. Sedangkan untuk satu botol bom ikan saja sudah bisa merusak terumbu karang yang ada di dasar laut tidak hanya ikan,” katanya.

Dia menambahkan, untuk pelaku utama diketahui merupakan residivis dan diduga sudah melakukan perbuatan serupa untuk sekian kalinya. LAH

Komentar