SultengTerkini.Com, PALU– Pernyataan tokoh politik Sulawesi Tengah Rusdy Mastura yang meminta incumbent Bupati Donggala dan Bupati Parigi Moutong (Parimo) agar tidak usah maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2018 mendatang, mendapat dukungan banyak pihak.
Perlu diketahui, di Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parimo, terjadi peningkatan angka kemiskinan yang cukup signifikan.
Hal inilah yang melatarbelakangi mantan Walikota Palu dua periode, Rusdy Mastura yang secara tegas mengingatkan kedua bupati untuk tidak maju lagi pada kontestasi Pilkada 2018.
Sebab, terjadinya peningkatan angka kemiskinan itu mengindikasikan bahwa program-program kerja yang dilakukan selama lima tahun terakhir tidak menyentuh masyarakat miskin.
Padahal, inti penyelenggaraan pilkada dan pemilihan bupati adalah pemilihan figur yang tepat dengan visi misi jelas dan terarah pada penuntasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Daerah kabupaten yang angka kemiskinannya 18 persen tahu dirilah incumbentnya, tidak usah maju,” tegas Rusdy Mastura yang akrab disapa Bung Cudy kepada SultengTerkini.Com, Senin (4/9/2017).
“Malulah sama rakyat, karena selama ini apa yang kamu (incumbent) buat (untuk rakyat),” kata mantan calon Gubernur Sulteng itu berapi-api.
Menyikapi pernyataan pria yang akrab disapa Bung Cudy ini, Dosen Universitas Tadulako, Andi Alimuddin Rauf membeberkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang membenarkan terjadinya peningkatan angka kemiskinan di dua kabupaten tersebut.
“Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin di dua kabupaten itu memang meningkat, di kabupaten Donggala naik dari 16,30 % (2014); menjadi 18,11% (2015) dan 18,59% (2016). di Kabupaten Parimo, dari 16,60% (2014); menjadi 18,05% (2015) dan turun menjadi 17,80% (2016),” tulisnya di jejaring facebook dalam laman berita SultengTerkini.Com, Selasa (5/9/2017).
Praktisi hukum Sulawesi Tengah yang menuntut ilmu di Universitas Islam Jakarta, Rusmin Hamzah bahkan mengatakan bahwa pernyataan Bung Cudy tersebut hendaknya menjadi catatan.
“Apa yang dikatakan oleh pak Rusdy Mastura bagi saya itu harus menjadi catatan,” tulisnya.
Dukungan terhadap pernyataan Bung Cudy ini mengalir cukup deras dari warganet.
Pemilik akun Ahmad Budullah, Ahmadii Ambo Gado, Putra Tolis Trad II, Abdul Razak dan Acho mengaku sangat setuju dengan pernyataan itu.
“Benar sekali Pak Cudi… Salut dengan bapak yang satu ini; Sangat setuju; Perbaiki mental generasi laah….,” tulis mereka juga di jejaring facebook.
Ketua DPD Laskar Muda Hanura (Lasmura) Sulawesi Tengah, Helmy L Djoeffrye bahkan membuat komentar yang cukup pedas.
“Saya rasa tdk mgkn dua pejabat incumbent tsb utk tidak maju lg dlm pilkada berikutnya di tahun 2018, mental ingin menguasa dan haus akan kekuasaanlah yg menjadikan angka data kemiskinan di 2 Kabupaten tersebut hanyalah angka biasa dan tak berarti bagi mereka…Karena Apa, karena Hati Nurani belum dimiliki oleh kedua pejabat tsb,” komentarnya.
Meski pernyataan Rusdy Mastura itu banyak didukung oleh banyak pihak, namun adapula warganet yang tetap mendukung kedua incumbent bupati untuk tetap maju lagi pada Pilkada 2018 mendatang.
“Tingginya angka masyarakat miskin bukanlah indikator mutlak dari kesejahteraan, Pemerintah kab. Donggala dan Parimo pasti sudah berbuat untuk mensejahterakan rakyatnya…5 Tahun memang tidak mudah untuk menurunkan angka penduduk miskin krn masing2 daerah punya permasalahan yg berbeda tidak bisa pukul rata. Pernyataan bung Cudy sah2 saja dan itu pendapat pribadi, Buatlah masyarakat yg ada di wilayah masing2 yang menilai apakah para petahana masih layak untuk dipilih atau tidak,” tulis pemilik akun Harry Setiawan. HAL
Komentar