PALU– Perusahaan Umum Bulog terus berupaya menyerap produksi beras petani lokal di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) guna menambah cadangan pangan di provinsi itu.
“Pemenuhan cadangan pangan perlu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman El Nino sehingga kami terus memaksimalkan serapan beras lokal sesuai dengan instruksi Bulog Pusat,” kata Pimpinan Bulog Kantor Wilayah Sulteng Heriswan di Palu, Jumat (7/7/2023).
Dia mengemukakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemantauan panen padi di Kabupaten Banggai untuk menambah cadangan beras penugasan pemerintah maupun komersil.
Saat ini, serapan beras lokal pada semester 1 Tahun 2023 sebanyak 2.532 ton atau 10,2 persen, diproyeksikan hingga akhir tahun Bulog dapat memenuhi setidaknya 50 persen dari beban target.
Oleh karena itu, Bulog Sulteng terus melakukan koordinasi lintas kantor wilayah di Indonesia guna memaksimalkan potensi supaya dapat saling menyuplai untuk pemenuhan ketahanan stok beras.
“Kami buat permintaan kepada Bulog yang sentra produksinya tinggi, dan nanti akan dikirim, karena antisipasi kami lebih kepada penguatan stok,” ujarnya.
Dia mengemukakan, stok Bulog memadai untuk tiga bulan ke depan dengan total 4.300 ton yang tersebar di gudang-gudang depot logistik (Dolog) di Sulteng.
“Dari 4.300 ton tersedia terdiri dari cadangan beras penugasan pemerintah 3.600 ton dan beras komersil 644 ton,” ucap Heriswan.
Dijelaskannya, kantor pusat telah mengarahkan masing-masing daerah mengantisipasi ancaman dampak El Nino yang diprediksi dapat mengganggu stabilitas produksi pangan.
Atas instruksi tersebut Bulog Sulteng mengupayakan serapat hasil panen petani di Kabupaten Banggai.
“Masih ada sisa-sisa di Banggai yang bisa di serap, dan tidak menutup kemungkinan daerah lain yang sedang melaksanakan panen juga diberlakukan hal yang sama. Selain memenuhi kebutuhan cadangan beras, langkah ini juga untuk membantu meningkatkan ekonomi petani,” demikian Heriswan. ARA
Komentar