PALU– Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kota Palu, Sulawesi Tengah melaksanakan program penanaman bawang di lahan seluas lima hektare dengan anggaran sebesar Rp550 juta.
Sebanyak 3,2 ton bibit bawang untuk menanam dua jenis yakni dua hektare untuk bawang merah dan tiga hektare bawang goreng.
Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Taipa, Kecamatan Palu Utara pada Senin (7/8/2023).
Direktur Operasional Perumda Kota Palu, Rustam Makalama menjelaskan, ide penanaman bawang ini muncul karena melihat banyaknya lahan tidur di Kota Palu, khususnya di Kelurahan Taipa, Kecamatan Palu Utara yang mencapai sekitar 100 hektare.
Oleh karena itu, Perumda Kota Palu menginisiasi pengelolaan beberapa hektare lahan tidur tersebut.
“Kami menyewa lahan milik masyarakat ini selama dua tahun. Untuk saat ini, Perumda menyerahkan lahan kepada kelompok tani untuk dikelola, dan hasil panennya akan diserahkan ke Perumda. Kedepannya lokasi akan diserahkan ke pemilik lahan masing-masing, tetapi hasilnya akan dipasarkan oleh Perumda,” ungkap Rustam.
Dalam kegiatan itu, Perumda Kota Palu melibatkan sekitar 100 warga setempat untuk proses penanaman bawang dengan estimasi gaji harian berkisar antara Rp80 ribu hingga Rp100 ribu per hari.
Rustam juga menjelaskan, pihak Perumda bekerjasama dengan UMKM di Kota Palu yang bergerak di bidang oleh-oleh.
Menurutnya, hasil dari penanaman ini telah menarik minat pembeli, namun Perumda memilih untuk menahan pembayaran karena belum mengetahui sejauhmana hasil panen yang akan didapatkan.
Lebih lanjut Rustam memastikan, harga bawang hasil panen akan dijual lebih murah dari harga pasar. Namun, pada tahap awal, biaya yang dikeluarkan cukup besar, terutama untuk biaya pemasangan pipa air.
Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekkot) Palu, Irmayanti Pettalolo menyatakan, kegiatan ini menandai langkah awal dalam pengembangan bisnis bukan hanya bagi Perumda Palu, tetapi juga beberapa perusahaan daerah di wilayahnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palu berharap kerjasama yang baik antara perusahaan daerah dan Organisasi Perangkat Daerah atau OPD dapat terus mendukung perkembangan bisnis di Perumda.
Irmayanti berharap bahwa ini akan menjadi awal kesuksesan bagi Pemkot Palu dan menandakan kemajuan perusahaan daerah di Kota Palu.
Selama beberapa tahun terakhir, berdasarkan pemeriksaan BPKP, perusahaan daerah di Kota Palu mengalami stagnasi.
Namun dengan penyertaan modal dari Pemkot Palu, diharapkan kondisi tersebut dapat meningkat.
Dalam kesempatan yang sama, pengelola lahan, Iwan menjelaskan, target hasil panen di lahan seluas satu hektare adalah sekitar 12 ton untuk bawang merah dan delapan ton untuk bawang goreng.
Hal ini tentunya harus didukung dengan pemilihan yang baik serta kondisi cuaca yang menguntungkan.
Untuk varietas bawang, digunakan bawang sayur varietas tajuk untuk bawang merah dan varietas lembah Palu untuk bawang goreng.
Proses tanam akan berlangsung selama dua sampai tiga hari, dan estimasi masa panen berbeda untuk kedua jenis bawang ini. Bawang merah memerlukan waktu 60 hari setelah proses tanam, sementara bawang goreng memerlukan waktu 70 hari. HNY
Komentar