SultengTerkini.Com, BUOL– Situasi keamanan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah memanas gara-gara seorang bocah tewas setelah dianiaya oleh sejumlah warga setempat, Rabu (18/10/2017). Akibatnya dua rumah milik pelaku penganiayaan dibakar dan dirusak. Tak hanya itu, sebuah bengkel diduga milik pelaku beserta dua unit sepeda motor juga dirusak oleh massa yang emosi.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto yang dikonfirmasi SultengTerkini.Com, Rabu, membenarkan kejadian tersebut.
Hari mengatakan, kasus itu terjadi di Dusun Bundo, Kelurahan Leok II, Kecamatan Biau, Rabu (18/10/2017) sekira pukul 05.00 Wita yang mengakibatkan satu orang korban meninggal dunia.
Korban yang meninggal dunia akibat penganiayaan itu diketahui bernama Mohamad Sofyan, bocah berusia lima tahun.
Ia menjelaskan, saat itu sekira pukul 05.00 wita di Dusun Bundo korban Safrudin beserta anaknya Mohamad Sofyan mengantarkan istrinya yang bekerja di rumah makan RSUD Buol dengan mengendarai sepeda motornya.
Pada saat kembali ke rumah korban melintas di Dusun Bundo Kecamatan Leok II Biau dan secara tiba-tiba dihadang oleh sekelompok warga yang berjumlah sekitar enam orang yang tanpa mengetahui penyebabnya korban langsung dipukul dengan menggunakan parang serta balok kayu dan mengenai Sofyan yang saat itu sedang duduk di depan sepeda motor.
Informasi yang dihimpun, saat dihadang sekelompok warga itu, korban Safrudin menghentikan sepeda motornya lalu sekelompok orang mengeluarkan kata kata kenapa kamu teriak-teriak disini.
Kemudian korban Safrudin menyampaikan kepada sekelompok orang itu siapa yang meneriaki kalian, tidak ada yang teriak.
Tanpa banyak tanya, salah satu dari sekelompok orang itu langsung melakukan pemukulan terhadap korban Safrudin dengan menggunakan balok, namun malah mengenai kepala bagian belakang anaknya yang dibonceng dan seketika itu jatuh dari sepeda motor.
Melihat hal tersebut, Safrudin, orang tua Sofyan tidak melawan. Ia segera mengangkat anaknya dan membawanya ke RSUD setempat untuk mendapat pertolongan.
Namun nyawa korban Sofyan tidak dapat tertolong lagi dan akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu, bertempat di rumah duka, Kapolres Buol AKBP Budi Priyanto memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi balas dendam.
Namun pada saat selesai acara pemakaman korban Mohamad Sofyan sekira pukul 11.20 Wita sekitar 600 orang mendatangi Dusun Bundo dan secara spontanitas massa melakukan pembakaran rumah dari AR alias Ag dan juga rumah SR alias Lt dirusak. Selain itu, sebuah bengkel diduga milik pelaku juga dirusak beserta dua unit sepeda motor dirusak.
Pasca kejadian itu, polisi telah berhasil menangkap tiga pelakunya yakni berinisial AR alias Ag dan juga rumah SR alias Lt, dan Ir alias If.
Polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap beberapa pelaku lain yang telah diketahui identitasnya.
Ketiga tersangka tersebut saat ini telah diamankan di Mapolres Buol untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan tentang apa dan motif dari penganiayaan tersebut.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Polres Buol kini menyiagakan satu peleton Brimob kompi Buol, satu peleton Brimob Kompi Tolitoli dan satu peleton kompi Brimob Biromaru.
Polres Buol masih menempatkan personelnya dan Brimob untuk menyekat massa di sekitar jalur-jalur tempat kejadian perkara (TKP).
Hari berharap kepada seluruh masyarakat, baik yang ada di sekitar TKP maupun masyarakat Buol pada umumnya untuk tidak melakukan tindakan anarkis dan main hakim sendiri serta tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum.
“Situasi sekarang sudah mulai kondusif. Serahkan sepenuhnya permasalahan ini kepada pihak kepolisian agar kami bekerja secara maksimal, sehingga dapat mengungkap apa motif dari penganiayaan tersebut,” kata mantan Kapolres Buol itu. CAL
Komentar