Walikota Palu: Kita Harus Gunakan Hak Suara di Pemilu 2024!

-Utama-
oleh

PALU– Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid secara resmi membuka kegiatan Pendidikan Politik di sebuah kafe Jalan Mangunsarkoro pada Rabu (11/10/2023).

Pendidikan politik yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu itu dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu dan Pilkada 2024.

Bagi Walikota Hadianto, acara pendidikan politik seperti ini sangat penting, karena politik itu adalah demokrasi dan demokrasi itu adalah politik.

“Jadi ini seperti dua sisi mata uang logam yang tidak terpisahkan antara kanan kirinya. Ketika berbicara demokrasi, berarti kita berbicara politik,” ujarnya.

Menurut walikota, pemahaman terkait politik, harus betul-betul dapat dipahami dengan baik.

Karena pemahaman politik baik akan menghasilkan masyarakat yang betul-betul melek terhadap maksud dari politik itu sendiri.

Oleh karena itu walikota berharap kegiatan ini betul-betul mampu diserap baik oleh masyarakat.

Walikota mengungkapkan pendidikan politik yang hanya dihadiri 30 peserta hari ini, masih perlu penguatan lain.

Karena kalangan di tengah masyarakat begitu banyak, mulai dari kalangan bawah, menengah, hingga kelompok-kelompok besar.

“Nah ini bagaimana semuanya harus bisa nyampe. Karena kesepahaman yang terbangun dengan baik, akan menghasilkan hasil kerja yang baik,” ungkapnya.

Walikota bersyukur, masyarakat Kota Palu hari ini sudah memahami dengan baik aturan-aturan yang ada seperti tidak parkir di atas trotoar, menjaga kebersihan, dan lainnya.

Kalaupun ada yang melanggar kata dia, kemungkinan itu adalah pendatang.

Hal itu dikarenakan kesepahaman sudah terbangun dengan baik di tengah masyarakat, sehingga membangun citra sebuah ibu kota.

Maka dari itu, kalau kemudian pemahaman masyarakat terhadap politik terbangun dengan baik, maka mereka akan melek dan cerdas terhadap politik.

Olehnya, walikota menyatakan semua komponen masyarakat, baik risma, majelis taklim, karang taruna, dan semua komponen lainnya, tidak boleh tidak tersentuh dengan pendidikan politik itu sendiri.

“Karena sebuah rencana besar itu terbangun oleh masyarakat yang baik. Jadi kalau kita ingin negara kita kuat, masyarakatnya harus kuat. Kalau masyarakatnya kuat dan paham dengan ini, maka akan menghasilkan pemimpin yang paham,” katanya.

Maka dari itu, walikota berharap pendidikan politik kedepan harus bisa dihadiri semua komponen masyarakat supaya lebih optimal lagi.

“Jangan sampai anak-anak mahasiswa tidak paham dengan hal ini. Tidak mau menggunakan hak suaranya, tapi demonya kuat. Tidak boleh lagi ini dibiarkan. Kita harus menggunakan hak suara kita,” tambah walikota. */HNY

Komentar