TOLITOLI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tolitoli menggelar lokakarya pendidikan guru penggerak angkatan ketujuh tahun 2023, Sabtu (8/7/2023). Lokakarya ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi guru.
Lokakarya yang digelar melalui Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Tolitoli bersama Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Tengah ini dilaksanakan di Gedung Labongboki Kelurahan Baru Kecamatan Baolan.
Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak tersebut diikuti 44 peserta guru penggerak serta 7 pengajar praktek masing-masing dari tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK se-Kabupaten Tolitoli.
Sejumlah pejabat juga hadir diantaraya Wakil Ketua DPRD Tolitoli, Jemmy Yusuf; Kepala BKPSDM Tolitoli, Salman H Yahya; Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Tolitoli dan Buol; Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tolitoli, para tim Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Bidang Ketenangan bersama Kasi Kebudayaan dan Kasi Pembinaan SMA; Para Pengawas Satuan Pendidikan TK, SD, SMP dan SMK Tolitoli, para kepala sekolah serta para calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Tolitoli.
Koordinator Akademi Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Tengah, Dasman mengatakan, guru merupakan garda terdepan pendidikan. Olehnya, Program Guru Penggerak ini sangat baik karena dapat membentuk tenaga pendidik yang bisa menjadi pemimpin pembelajaran di era digital kini.
“Hari ini merupakan awal dari karir seorang guru penggerak dalam menjalani proses pendidikan untuk lebih baik kedepan. Seorang guru penggerak merupakan pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mewujudkan mutu pendidikan yang berkualitas,” ungkapnya.
Bupati Tolitoli Amran H Yahya dalam sambutan yang disampaikan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Tolitoli, Usman Taba, mengapresiasi dan ucapan selamat datang kepada Tim Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Tengah beserta para Calon Guru Penggerak (CGP) Kabupaten Tolitoli.
Dia berharap kepada seluruh guru penggerak bisa menjadi teladan dan dapat menciptakan suasana damai dan menyenangkan.
Yang terpenting pula, jangan ada anak-anak yang sampai putus sekolah.
Pemerintah Kabupaten Tolitoli berharap dan berusaha semaksimal mungkin agar bisa menyetarakan pendidikan untuk anak yang putus sekolah sehingga Tolitoli bebas dari buta aksara dan putus sekolah.
“Pada Bulan Juli 2023, Kabupaten Tolitoli nol putus sekolah, dan itu artinya bahwa ada kesinambungan dan kolaborasi antara tenaga pendidik dan Dinas Pendidikan Tolitoli semakin baik dan terus maju dalam mengikuti aturan kurikulum merdeka,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Tolitoli, Salman H Yahya berharap agar semua calon guru penggerak bisa mengembangkan diri dan bekerjasama secara mandiri serta memiliki kedewasaan moral, emosi dan spiritual sesuai dengan kode etik. GUS
Komentar