MORUT– Pengurus Persatuan Olahraga Domino Indonesia (Pordi) Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah meresmikan satu Keluarga Domino Unggul (Gardu) Gililana di wilayahnya.
Peresmian gardu domino itu berlangsung di Desa Gililana, Kecamatan Petasia, Morut pada Ahad (10/3/2024) sore.
“Alhamdulillah satu gardu sudah saya resmikan kemarin, namanya Gardu Gililana,” kata Ketua Pordi Morut, Abdul Halim kepada jurnalis media ini, Senin (11/3/2024).
Abdul Halim mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas sambutan yang luar biasa diberikan kapada Pordi Morut karena sudah diterima dengan baik oleh Pemerintah Desa Gililana.
Dia menjelaskan, maksud kedatangannya ke Desa Gililana ini untuk meresmikan gardu yang mana ini merupakan peresmian pertama kali dilakukan di Morut.
Sebenarnya kata dia, gardu di Kolonodale sudah ada sebanyak tiga, namun belum diresmikan.
Halim menjelaskan, kedatangannya ke Desa Gililana ini untuk memberikan ruang kepada pencinta domino sekaligus mencari bibit atlet, sehingga bisa berprestasi dan mengharumkan nama daerah.
Menurutnya, domino akan menjadi cabang olahraga dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2024 ini yang dilaksanakan di Aceh-Sumatera Utara.
Dalam kesempatan itu, Halim menjelaskan, aturan-aturan yang telah ditetapkan, dimana salah satunya apabila sudah berkumandang azan di masjid, maka permainan domino dihentikan sejenak.
Selain itu Halim juga menegaskan untuk tidak menggunakan narkoba bagi seluruh pencinta domino di wilayahnya.
Pemerintah Desa Gililana yang diwakili oleh Sekretaris Desa, Ibka dalam sambutannya menyosialisasikan lagi adanya Pordi di Morut, dan mendukung adanya gardu tersebut.
Abdul Halim menambahkan, saat ini di Morut sudah ada enam gardu terbentuk, tetapi baru satu diresmikan.
“InsyaAllah lima gardu lainnya akan diresmikan di Bulan Suci Ramadan ini sesuai jadwal yang sudah ditentukan pengurus Pordi Morut,” tuturnya.
Adapun lima gardu yang akan diresmikan pengurus Pordi Morut dalam waktu dekat yakni Gardu Dewa dan Pemda (Kolonedale), Pawaru (Lembo Raya), CMD (Bahoue), dan Gardu Butar (Bungku Utara). CAL
Komentar