Tim SAR Hentikan Pencarian Bocah Terseret Arus Sungai Desa Pakava Donggala

-Utama-
oleh

DONGGALA– Tim SAR gabungan menghentikan upaya pencarian terhadap seorang bocah lima tahun yang hilang terseret arus sungai saat menyeberang sungai di Desa Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Humas Basarnas Palu, Fatmawati, Jumat (14/6/2024) mengatakan, pada Kamis (13/6/2024) pukul 07.00 Wita, tim SAR gabungan melaksanakan briefing dan pencarian sesuai rencana operasi.

Pada pukul 07.00 wita, tim SAR gabungan melaksanakan penyisiran dengan regu pertama melaksanakan penyisiran menggunakan perahu karet dari waypoint 7 pada koordinat 1°18’19.86″ S-119°28’17.15″ E sampai dengan radius lima kilometer.

Kemudian regu dua melaksanakan penyisiran di sisi kiri dan kanan sungai dari waypoint 7 sampai dengan radius empat kilometer dengan hasil nihil.

Fatmawati mengatakan, tim SAR juga melaksanakan pencarian menggunakan drone thermal dari waypoint 7 dengan radius tiga kilometer dengan hasil nihil.

Dia menambahkan, tim SAR gabungan melaksanakan musyawarah dengan pihak keluarga dan pemerintah setempat dengan hasil operasi SAR selesai.

Korban dinyatakan hilang dan diusulkan ditutup unsur potensi SAR dikembalikan ke kesatuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih.

“Pada Kamis (13/6/2024) pencarian telah memasuki hari ke tujuh. Selama proses pencarian berlangsung tidak ditemukan satupun tanda-tanda keberadaan korban, sehingga di hari ke tujuh ini pencarian ditutup dan korban dinyatakan hilang,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Sulawesi Tengah menerima laporan adanya bocah hilang terseret arus sungai.

“Kejadiannya pada Kamis (6/6/2024) pukul 18.00 Wita,” kata Humas Basarnas Palu, Fatmawati, Sabtu (8/6/2024).

Dia mengatakan, bocah korban yang saat ini dalam pencarian tim SAR bernama Findi, warga Desa Pakava, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala.

Fatmawati menjelaskan, pada Jumat (7/6/2024) pukul 14.24 Wita pihak Basarnas menerima informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah bernama Nat bahwa pada pukul 18.00 Wita korban saat itu sedang mandi bersama ayahnya di Sungai Sinotu.

Kemudian setelah selesai mandi, korban hendak pulang lebih dulu dan menyeberang Sungai Pakava.

Saat menyeberang sungai, korban jatuh dan sempat terlihat oleh ayahnya.

Sang ayah berusaha mengejar tetapi karena arus sungai deras anak tersebut tenggelam dan hanyut terbawa arus. HAL

Komentar