PALU– Anwar Hafid, Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengungkapkan kebahagiaannya atas dukungan dari Partai Demokrat (delapan kursi), PKS (lima kursi), dan Partai Bulan Bintang (satu kursi) karena telah melewati ambang batas syarat pencalonan untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) gubernur setempat.
“Kebahagiaan ini bukan hanya dirasakan oleh saya dan Ibu Reni, tetapi juga oleh sahabat, teman, dan relawan. Terima kasih atas dukungan dan doa yang telah membawa kami sampai di titik ini,” ujar Anwar Hafid yang juga Ketua DPD Demokrat Sulteng saat konferensi pers di kediamannya, Jalan Sam Ratulangi, Kota Palu, Ahad (7/7/2024) sore.
Dalam kesempatan itu, Anwar Hafid menegaskan komitmennya untuk menindak tegas tambang ilegal jika terpilih menjadi Gubernur Sulteng.
Menurut Anwar, saat ini pemerintah belum menunjukkan ketegasan yang diperlukan dalam menangani masalah tambang ilegal di daerah tersebut.
“Saya melihat persoalan tambang itu tidak ada ketegasan pemerintah. Kalau saya gubernur, tambang ilegal saya hentikan, tidak peduli, mau saya punya, saya hentikan kalau itu ilegal!,” tegas Anwar Hafid.
Dia mengklaim memiliki rekam jejak yang jelas dalam menangani perizinan tambang saat menjabat sebagai Bupati Morowali.
Anwar Hafid menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam aktivitas pertambangan.
“Ada buktinya, rekam jejaknya jelas. Pada 2013, saya adalah bupati yang paling banyak mencabut izin tambang. Hampir 200 izin saya cabut karena tidak sesuai ketentuan,” ungkapnya.
Anwar juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap maraknya fitnah, hoaks, dan politik identitas yang dapat memecah belah masyarakat.
“Kami berharap seluruh pihak untuk menciptakan pemilu yang berkualitas. Jangan ada menyebarkan hoaks atau fitnah antara kandidat lain,” ujar Anwar yang kembali terpilih sebagai Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Sulteng periode 2024-2029.
Selain itu, Anwar juga menyoroti bahaya politik uang yang merusak demokrasi dan pembangunan daerah. Menurutnya, rakyat harus cerdas dalam memilih pemimpin yang memiliki integritas dan rekam jejak baik, serta memahami kondisi daerah tanpa menghalalkan segala cara.
“Money politic perlu kita lawan, karena sangat merusak demokrasi kita dan pembangunan daerah ke depan,” tuturnya.
Dia menekankan pentingnya pemimpin dengan gagasan, komitmen, kecerdasan, dan integritas besar, meskipun tanpa uang banyak.
Di akhir penyampaiannya, Anwar mengatakan bahwa makian dan cacian selama ini yang dihadapinya tidak akan membuat jabatannya berkurang.
“Karena tidak berkurang juga jabatan ini kalau dimaki-maki,” pungkas Anwar Hafid. RIL
Komentar