PALU – Kehadiran PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng) memicu kenaikan pertumbuhan ekonomi Negeri Seribu Megalith. Pada semester I tahun 2024, dana masuk dalam bentuk investasi di daerah ini hampir menembus angka Rp60 triliun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tertanggal 5 Agustus 2024, ekonomi Sulteng pada triwulan II tahun 2024 tumbuh sebesar 9,75 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2024, ekonomi Bumi Tadulako tumbuh 6,86 persen.
Nilai pertumbuhan ekonomi Sulteng ini bahkan lebih besar jika dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi pada semester yang sama tahun lalu atau C to C yang tercatat sebesar 10,11 persen.
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah, Simon Sapary seperti dilansir dari situs resmi BPS Sulteng menyebutkan bahwa perekonomian Sulawesi Tengah berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2024 mencapai Rp 95,360 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 52,131 triliun.
Simon menyebutkan, ekonomi Sulteng semester I-2024 terhadap semester I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 10,11 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 19,89 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,92 persen.
Yang lebih menggembirakan lagi, pada semester I tahun 2024, Sulteng masuk dalam empat besar daerah investasi tertinggi di Indonesia.
Tempat pertama diduduki Provinsi Jawa Barat dengan realisasi investasi sebesar Rp128,3 triliun; kemudian Provinsi DKI Jakarta Rp120,4 triliun; Provinsi Jawa Timur Rp71,1 triliun; dan Provinsi Sulawesi Tengah dengan nilai realisasi investasi Rp59,8 triliun.
Pada Triwulan II tahun 2024, Sulteng telah mengekspor logam dasar sebanyak 3,2 juta ton dengan nilai Rp72,25 triliun. Angka ini naik Rp10 triliun ketimbang realisasi ekspor di tiga bulan pertama tahun ini.
Pertumbuhan ekonomi Sulteng untuk semester II tahun 2024 diproyeksikan tetap tumbuh positif seiring makin massifnya sejumlah perusahaan besar dunia bergabung di Kawasan Industri PT IMIP di Morowali.
Pada Jum’at (9/8/2024), sebuah perusahaan baja raksasa dari India, Jindal Group telah menanamkan investasinya di PT IMIP.
Dana segar sebesar 180 juta dolar atau setara Rp2,28 triliun (kurs 1 dolar = Rp16.000) diluncurkan perusahaan India tersebut di Morowali.
PT Glory Metal Indonesia (GMI) yang merupakan perusahan patungan antara Tsingshan dan Jindal Group mempunyai areal seluas 150 ribu meter persegi di Kawasan Industri IMIP dan akan memproduksi 1,2 juta ton baja tahan karat per tahun.
OPENING Ceremony pembangunan pabrik baja anti karat PT Glory Metal Indonesia di Kawasan Industri IMIP, Kabupaten Morowali, Jum’at (9/8/2024). FOTO: DOK IMIP
“Diharapkan kerja sama ini semakin erat, agar investasi dan lapangan kerja di Indonesia meningkat sehingga pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi regional akan meningkat pesat,” kata Xiang Guangda, Chairman of the BOD of Tsingshan Holding Group, usai groundbreaking pembangunan pabrik GMI di kawasan IMIP, Jum’at (9/8/2024).
Kerja sama ini juga akan memberikan dampak positif dalam mendorong integrasi industri global dan memberikan dorongan baru bagi pengembangan pasar global yang efisien dan sehat. GUS
Komentar