Gubernur Sulteng Ajak Kades dan BPD se Sigi Bekerja Keras dan Berbuat yang Terbaik

-Sigi, Utama-
oleh

SIGI– Perpanjangan masa jabatan Kepala Desa (Kades) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan kepercayaan yang diberikan untuk melanjutkan pembangunan Indonesia dari desa.

“Saya minta bekerja keras dan berbuat baiklah untuk rakyat karena sudah ditambah masa jabatan dua tahun,” ujar Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura pada acara Pengukuhan dan Perpanjangan Masa Jabatan Kades dan BPD se Kabupaten Sigi di lapangan sepakbola Desa Kotapulu, Selasa (17/9/2024).

Acara ini dihadiri Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, unsur forum koordinasi pimpinan daerah, kepala badan usaha dan mitra kerja.

Gubernur Rusdy Mastura mengapresiasi program-program aplikatif Pemerintah Kabupaten Sigi yang dinilai efektif menjangkau warganya seperti Kredit Usaha Rakyat atau KUR 0% sebagai upaya memajukan sektor UMKM di Sigi.

Program ini membawa Sigi jadi satu-satunya kabupaten di Sulteng yang mampu menerapkan KUR dengan bunga 0%.

Dia juga memuji capaian penurunan angka stunting di Sigi yang menyentuh 2% dengan harapan terus meningkat di masa mendatang.

“Saya ke depan akan aplikatif seperti Sigi,” harapnya dengan meniru program Pemerintah Kabupaten Sigi.

Sejalan dengan itu, gubernur mengumumkan bahwa mulai tahun depan, pemerintah provinsi menganggarkan bantuan sebesar Rp100 juta per kabupaten untuk mendukung kegiatan organisasi PKK dan membantu petani memenuhi kebutuhan pupuknya.

Kebijakan ini sambungnya adalah imbas dari kenaikan pendapatan asli daerah Sulteng yang fantastis hanya dalam tempo tiga tahun, dari hanya Rp900 miliar per tahun, kini tembus lebih dari Rp2,2 triliun.

Dengan naiknya PAD ini membuat gubernur dapat mendistribusikan secar merata ke kabupaten kota guna mendukung pembangunan infrastruktur jalan dan peningkatan kesejahteraan sosial warga.

Apalagi Sigi dengan keunggulan agrarisnya diharapnya menjadi ujung tombak penting dalam meningkatkan kemampuan produksi komoditi pertanian dan turunannya.

“Kita bicara aplikatif (tentang) apa yang dibutuhkan ke depan karena rakyat kita banyak (bekerja) di pertanian, peternakan dan perkebunan,” ungkapnya. LAH

Komentar